Balas Dendam Yai Mim Usir Takmir Masjid saat Dedi Mulyadi Bertamu, Pak RW Pertanyakan Tujuan KDM

TRIBUNJABAR.ID - Seolah balas dendam dan mengadu, Imam Muslimin atau Yai Mim mengusir Takmir Masjid saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertamu ke rumahnya.

Selain itu, Yai Mim juga menskakmat Ketua RW 9, Wahyu, yang sebelumnya juga ikut mendukung mengusirnya.

Momen Yai Mim mengusir Takmir Masjid dan Pak RW itu menyita perhatian warganet.

Untuk diketahui, Takmir Masjid adalah pengurus atau lembaga yang bertanggung jawab mengelola dan memakmurkan masjid.

Tugasnya Takmir Masjid ini untuk mengatur kegiatan ibadah, pendidikan, kebersihan, keuangan, serta menjaga ketertiban dan kenyamanan jamaah.

Peristiwa itu terjadi saat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) itu datang ke rumahnya di Perumahan Joyogrand, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Fakta-fakta Dedi Mulyadi Temui Yai Mim di Malang, Suami Sahara Bingung Usai Salaman dengan Kyai

Saat Dedi Mulyadi tiba, Yai Mim begitu heboh.

Ketika sedang menunjukan batas tanah miliknya, lalu ada seorang pria bertubuh gempal mengenakan kemeja putih lengan pendek dan kopiah.

"Ini ada Profesor Doktor Nur Hidayat ini, maaf jangan ke sini," kata Yai Mim.

"Maaf anda jangan ke sini, ganggu nih nanti, ganggu nanti," tambahnya.

Bahkan Yai Mim sampai mengadang langkah pria tersebut.

"Maaf, maaf, sampean yang ngusir saya, jangan ke sini," katanya.

Yai Mim mengadu ke Dedi Mulyadi bahwa pria itulah yang mengusir dirinya.

"Dia yang ngusir saya. Dosen UB (Universitas Brawijaya) dia. Profesor Doktor Kiai Haji Nur Hidyaat, Takmir Masjid, bendahara RT," katanya.

Menurutnya Adi turut serta mengusir sambil marah-marah.

"Dialah yang ngusir saya sambil marah-marah," katanya.

Meski begitu Yai Mim mengatakan urusannya dengan Sahara sudah selesai.

"Tapi dengan mba Sahara sudah selesai, dengan pak Sofwan sudah selesai. Tadi pagi-pagi aku minta maaf, 'pak Sofwan sahabatku saudaraku yang selalu the king of kong," kata Yai Mim.

"Yang belum selesai dengan siapa ?" tanya KDM.

"Ndak ada," timpal Yai Mim.

"Hidup ini harus selesai dengan siapapun," kata KDM.

Lalu muncul Ketua RW 9, Wahyu dari arah belakang Dedi Mulyadi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Dituduh Pungli hingga Korupsi karena Gerakan Seribu Rupiah, Begini Respons Gubernur

Senasib dengan Adi Hidayat, Yai Mim pun langsung menskakmat Wahyu.

"Gak kenal saya dengan ini. Ini siapa ? Pak Wahyu yah. Pak Wahyu ini yang ngusir saya. Dia yang yang menyalahkan saya bahwa anda mengalami kesalahn fatal karena tidak punya KTP sini," katanya.

Wahyu mengatakan ia hanya menyarankan agar Yai Mim mengurus surat pindah.

"Saya menyarankan Anda untuk segera mengurus surat pindah ke sini," katanya.

"Tapi kenapa ketika diurus gak ditandangatani oleh RT sampean ?" tanya Yai Mim.

"Monggolah, karena komunikasi anda," kata Wahyu.

Dedi Mulyadi pun meminta agar surat tersebut segera ditandatangani.

"Sekarang tanda tanganin aja apa susahnya," katanya.

Namun begitu Yai Mim sudah memutuskan untuk pindah rumah.

"Gak akan aku udah gak boleh tinggal di sini," katanya.

Setelah diusir balik Yai Mim, Wahyu dan Adi Hidayat langsung menempel Dedi Mulyadi ketika akan bertemu Sahara di mushala.

Wahyu memastikan kepentingan Dedi datang hanya untuk memenuhi undangan.

Sementara Adi Hidayata menjelaskan status rumah di sana.

"Kavling Depag tuh sanas perumahan, milik pribadi-pribadi," kata Adi sambil berbisik ke Dedi Mulyadi.

Ia juga bercerita bahwa sebenarnya asli dari Jawa Barat.

Dia pindah ke pindah tahun 2014 lalu.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bisikan Takmir Masjid ke Dedi Mulyadi Usai Diusir Balik Yai Mim, Pak RW Pertanyakan Tujuan KDM