Bukan Diacak-acak, Polisi Sebut Makam Arya Daru di Bantul Rusak karena Faktor Alam

TRIBUNJABAR.ID, BANTUL - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) membantah keras kabar yang menyebut makam diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, di Desa Karangsari, Bantul, Yogyakarta, telah dirusak atau diacak-acak orang tak dikenal.

Polda Metro Jaya telah mengirim tim untuk memastikan fakta di lapangan setelah kabar tersebut menjadi perbincangan publik, terutama setelah disinggung oleh anggota DPR RI. 

Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menegaskan bahwa informasi pengrusakan makam tersebut tidak benar.

Pihaknya sudah menerjunkan tim dari Direktorat Kriminal Umum ke lokasi makam pada hari Minggu, 14 September 2025, dan berkoordinasi dengan Polsek Banguntapan.

"Kalau untuk masalah makam, kami sampaikan pada hari Minggu tanggal 14 September 2025, Direktorat Kriminal Umum sudah mengirim tim dan kita berkoordinasi dengan Polsek Banguntapan juga untuk mengecek kebenaran info tersebut," ucap Reonald di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/10/2025).

Menurut keterangan yang diperoleh polisi dari juru makam, tidak ada pengrusakan yang terjadi.

Baca juga: Siswa SMP Tewas dengan Wajah Tertutup Plastik Disebut Mirip Kasus Arya Daru, Polisi Ungkap Faktanya

Reonald menjelaskan, kondisi makam yang terlihat tidak rapi disebabkan oleh faktor alam.

"Dari juru makam kedua menjelaskan bahwa makam tersebut bukan dirusak tapi amblas karena memang sudah satu bulan sehingga faktor alam."

"Oleh sebab itu pembersih makam langsung merapikan membersihkan makam bersamaan dengan pihak keluarga datang untuk nyekar," jelasnya.

Desakan DPR Terkait Kejanggalan Kematian

Kabar mengenai makam yang diacak-acak ini sebelumnya sempat disoroti oleh Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo.

Rudianto meminta kepolisian untuk mendalami kembali kasus kematian Arya Daru Pangayunan, menyusul permintaan keluarga yang merasa janggal atas kasus tersebut.

"Saya kira polisi masih bisa kemudian membuka kembali apalagi sampai kemudian kuburannya katanya diacak-acak ya?" kata Rudi di kompleks parlemen, Senayan, pada Rabu (17/9/2025).

Rudianto Lallo mendesak agar kepolisian mengecek kembali untuk memastikan motif kematian diplomat tersebut, apakah benar karena bunuh diri atau ada motif lain.

Ia khawatir masyarakat akan hilang kepercayaan terhadap institusi kepolisian jika kasus-kasus serius tidak diusut tuntas.