Pengakuan Mantan Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Motif Asmara & Tabiat Korban Jadi Pemicu

TRIBUNJABAR.ID - Kasus mantan tukang jagal mutilasi pacarnya di Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) tengah jadi sorotan publik.

Kasus itu membuat publik bertanya-tanya motif pelaku hingga tega melakukan pembunuhan sadis tersebut.

Terlebih pelaku dan korban sudah menjalin hubungan asmara hingga lima tahun.

Kini, pelaku sudah ditangkap polisi dan diamankan Polres Mojokerto untuk menanggung perbuatan kejinya.

Aksi pembunuhan pria mutilasi pacar ini dilakukan oleh Alvi Maulana alias AM (24).

Baca juga: Kronologi Kasus Mutilasi di Mojokerto: Pacar Tega Bunuh dan Mutilasi Korban Jadi 65 Bagian

Alvi adalah pria asal Dusun/Desa Aek Paing, Kecamatan Rantu Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.

Alvi menjalin hubungan asmara dengan korban berinisial TAS alias Tiara Angelina Saraswati (25) selama kurang lebih lima tahun dan tinggal satu atap.

Sebelumnya, Alvi dan korban adalah rekan satu kampus di salah satu Universitas di Madura, Jawa Timur.

Alvi menempuh pendidikan di Program Studi (Prodi) Matematika, sedangkan korban TAS merupakan mahasiswi Prodi Manajemen.

Meski tanpa ikatan pernikahan, Alvi dan korban tinggal satu atap bak pasangan suami istri.

Sehari-hari, Alvi Maulana bekerja sebagai driver ojek online (ojol).

Alvi juga pernah bekerja paruh waktu sebagai tukang jagal hewan jika mendapatkan panggilan.


Hal ini diungkap oleh Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto.

“Yang bersangkutan pernah bekerja sebagai tukang jagal, jagal hewan,” ujar Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, Senin (8/9/2025), dikutip dari Kompas.com.

Namun, siapa sangka keahlian dan profesinya sebagai mantan tukang jagal itu justru dia lampiaskan kepada pacarnya sendiri.

Alvi tega membunuh hingga memutilasi jasad pacarnya hingga beberapa bagian.

Belakangan terungkap motif pelaku Alvi Maulana tega membunuh dan memutilasi pacarnya tersebut.

Sebelum terjadi pembunuhan, Alvi dan korban sempat cekcok.

Alvi mengaku kesal karena dikunci dari dalam dan tidak bisa masuk ke kosan, Alvi pun nekat melakukan aksi kejinya.

"Pemicunya (pembunuhan dan mutilasi), saat saya dikunci dari dalam (kos) satu jam," ungkap Alvi Maulana saat press release di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025), dikutip dari TribunJatim.

Selain itu, Alvi juga mengaku kesal karena tabiat buruk pacarnya itu yang kerap bergaya hidup hedon dan menuntut selalu membeli ponsel baru.

"Motif diawali asmara, melaksanakan kegiatan suami istri yang belum sah, kemudian tuntutan ekonomi, rasa kekesalan berlebihan sehingga terjadi peristiwa tersebut," ungkap Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto dikutip dari TikTok @kabarterdepanmojokerto, Senin (8/9/2025).

Baca juga: Sosok Alvi Maulana Pelaku Mutilasi Pacar di Mojokerto, Pernah Jadi Tukang Jagal Hewan

Trigger Warning: Konten Kekerasan dan Pembunuhan Sadis
Konten berikut mengandung deskripsi tentang kekerasan ekstrem, pembunuhan sadis, dan kemungkinan unsur darah serta penyiksaan yang dapat memicu trauma atau ketidaknyamanan emosional bagi sebagian pembaca.

• Disarankan untuk pembaca berusia 18 tahun ke atas.
• Jika Anda memiliki riwayat trauma atau sensitif terhadap konten kekerasan, harap pertimbangkan sebelum melanjutkan membaca

Kronologi Kejadian

Kasus pembunuhan dan mutilasi ini awalnya terungkap setelah seorang warga menemukan potongan tubuh korban di Jalan Raya Pacet, Batu, Desa Pacet Utara, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada Sabtu (6/9/2025).

Pihak kepolisian kemudian melakukan pencarian dan menemukan 76 potong tubuh.

Tak lama setelah penyelidikan, polisi menangkap Alvi Maulana di kamar kosnya, kawasan Surabaya pada Minggu (7/9/2025).

Saat ditangkap di kos-kosan, Alvi masih menyimpan pakaian korban yang dikenakan saat kejadian.

"Pakaian korban masih kita temukan di TKP, pada saat di TKP banyak berlumuran darah, ada pakaian korban lainnya dan alat bantu komunikasi," ujar AKBP Ihram.

Berdasarkan keterangan pelaku, Alvi Maulana menusuk korban menggunakan pisau dapur dan memutilasinya di kamar mandi kos pada Minggu (31/8/2025) pukul 02.00 WIB.

Dia memotong bagian tubuh korban menjadi ratusan, termasuk memisahkan daging dengan tulang.

Kemudian, memutilasi korban dan membuang potongan tubuhnya ke kawasan Pacet yakni untuk menghilangkan jejak.
 
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, AKBP Ihram Kustarto menjelaskan, Alvi membuang potongan tubuh korban TAS sedikit demi sedikit sambil berjalan.

"Ditaruh di dalam tas, bahkan dibuang dicecer. Sambil jalan dibuang, sambil jalan dibuang," tutur dia.

Alvi menurut dia, memutilasi korban layaknya hewan sembelih yang akan disantap.

"Potongan tubuh bisa saya sampaikan, sampai ratusan. Tulangnya dipotong-potong sampai ratusan," katanya.

Berdasarkan keterangan pelaku, kata dia, korban ditusuk sekali dari leher belakang menembus ke depan.

"Sudah membusuk, lalu dibuang. Ada yang masih tersimpan di rumah kos, ada yang dibuang dini hari sebelum subuh," ujar dia lagi.

Setelah melakukan aksi keji itu, kata dia, pelaku melakukan aktivitas seperti biasa dari tanggal 31 Agustus hingga ditangkap pada 7 September.

"Dari tanggal 31, dia tetap tinggal di tempat itu," katanya.

Pada rilis itu, Alvi juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.

"Untuk keluarga saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya naik, darah, emosi, kemudian blank. Sangat menyesal," katanya.

Kepada wartawan, Alvi mengaku kalap karena dikunci dari dalam oleh korban.

"Emosi saya memuncak, mas. Karena saya udah mendem emosi dari lama mas," katanya.

Ia juga mengatakan kalau korban mudah marah untuk hal-hal sepele.

"Karena saya dikunci dari dalam, ada banyak masalah lain. Puncaknya karena dikunci dari dalam itu mas. Anaknya sering tempramen atas masalah kecil," ucap dia.

Saat ditanya kenapa tidak memutuskan hubungan saja dengan YAS, Alvi pun sempat terdiam.

"Ya susah," ungkapnya.

Alih-alih ingin mengakhiri hubungan asmaranya, Alvi malah mengakhiri hidup pacarnya tersebut secara keji.

(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah) (TribunJatim.com/Mohammad Romadoni) (Kompas.com/Izzatun Najibah) (TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)