Berita Viral
Sosok Doni Pratama, Driver Ojol yang Viral Dituding Gadungan saat Bertemu Wapres Gibran Buka Suara
Doni menilai, driver ojol tidak harus selalu mengikuti keanggotaan di asosiasi atau serikat tertentu yang membuat keaktifannya dipertanyakan.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Sosok driver ojek online (ojol) yang viral dituduh gadungan saat bertemu dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka salah satunya bernama Doni Pratama.
Doni Pratama adalah perwakilan dari perusahaan ojol inDrive yang bertemu Gibran Rakabuming Raka di Istana Wakil Presiden pada Minggu (31/8/2025).
Pertemuan tersebut terjadi setelah kasus meninggalnya driver ojol bernama Affan Kurniawan yang dilindas mobil taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.
Kendati demikian, warganet meragukan identitas driver ojol yang bertemu Wapres Gibran.
Banyak yang menilai bahwa para driver ojol itu hanyalah orang yang berakting demi sorotan kamera.
Bahkan, salah satu dari ojol itu juga dituding sebagai anggota Polri atau TNI.
Sebagai salah satu sosok yang terlibat dalam pertemuan tersebut, Doni Pratama pun buka suara.
Lantas, seperti apa sosoknya?

Baca juga: Wapres Gibran Sidak Pos Kamling di Kembangan Jakbar, Langsung Ditodong Ketua RW Masalah Genting
Jadi Driver Ojol Sejak 2020
Doni Pratama memastikan bahwa dirinya adalah driver ojol aktif yang bergabung dengan inDrive sejak 2020.
Mengais rezeki dengan menjadi driver ojol adalah mata pencaharian utama Doni Pratama untuk menghidupi keluarganya.
Meski demikian, Doni Pratama mengaku memang memiliki pekerjaan sambilan lainnya.
"Bisa dibilang full time, tapi saya juga, punya sampingan lain gitu. Yang tadi saya bilang, saya punya warkop," kata Doni Pratama, Jumat (5/9/2025), dikutip dari Kompas.com.
"Cuma untuk sementara ini, saya tutup karena kondisi sekarang ini dan saya juga jualan online," sambungnya.
Bukan hanya itu, Doni Pratama juga dikenal sebagai salah satu pendiri Molis inDrive Club, komunitas motor listrik di kalangan pengemudi inDrive.
Sebelum menjadi driver ojol, Doni memiliki pengalaman sebagai wartawan foto.
Lulusan broadcasting Bina Sarana Informatika itu sempat bekerja di media hiburan sejak 2012.
Kini, Doni memilih fokus menjadi pengemudi Indrive sembari mengembangkan konten di media sosial.
Ia aktif di TikTok dan YouTube dengan tema dunia ojol, bahkan sempat membuat program Driver Undercover yang mewawancarai sesama pengemudi.
Tak Ikut Asosiasi
Doni juga menanggapi terkait tudingan bahwa dirinya bukan driver ojol yang bermula dari pernyataan salah satu tokoh Garda Indonesia.
Menurut Doni Pratama, dengan terdaftarnya ia di aplikasi seharusnya sudah cukup membuktikan status keaktifannya sebagai driver ojol.
Baca juga: Sosok dan Rekam Jejak Subhan Palal Gugat Gibran Jadi Wapres Gara-gara Ijazah SMA, Ngaku Nguji Hukum
Doni menilai, driver ojol tidak harus selalu mengikuti keanggotaan di asosiasi atau serikat tertentu.
Oleh karenanya, Doni Pratama kecewa karena seolah-olah ada standar ganda soal siapa yang diakui sebagai driver ojol.
"Apakah kita harus daftar di semua komunitas? Itu baru diakuin gitu dan apakah kita harus masuk asosiasi atau serikat pekerja ojol? Kan enggak gitu," ujar dia.
Meski begitu, ia menegaskan tidak ada kewajiban hukum yang mengharuskan pengemudi ojol menjadi anggota asosiasi.
"Memang saya bukan anggota, tapi kan tidak ada mau wajibnya ke sana," kata dia.
Cerita Diundang Bertemu Wapres Gibran
Doni bercerita, awal mula dirinya mendapatkan undangan untuk bertemu dengan Wapres Gibran berasal dari perusahaan.
Menurutnya, perusahaan memilih Doni karena ia kerap hadir dalam kegiatan resmi inDrive.
Kendati demikian, ia tidak mengetahui soal mekanisme seleksi.
"Kemarin itu saya memang dihubungi oleh pihak Indrive, mereka menelepon saya untuk menghadiri acara tersebut," kata Doni.
Doni juga menegaskan bahwa kehadirannya di Istana Presiden bukan untuk mewakili seluruh driver ojol, melainkan hanya driver inDrive.
Dalam pertemuan tersebut, kata Doni, ia juga mempertanyakan terkait kelanjutan proses hukum kasus Affan Kurniawan.
Ia bahkan menanyakan kebenaran status tujuh tersangka yang diumumkan kepolisian.
"Saya tanya sama Pak Wapres, 'Pak maaf, apakah memang benar tujuh tersangka itu yang terjadi?'. Karena kita warga, netizen meragukan kan tidak jelas, apakah benar atau tidak," beber Doni.
"Pak Wapres cuma menjawab intinya, 'ikuti saja, proses hukum akan dijalani secara transparan, tolong percaya dulu sama pemerintah',” ucap Doni menirukan percakapannya dengan Gibran.
Selain itu, driver ojol juga mengusulkan agar pemerintah memberi subsidi berupa BPJS Ketenagakerjaan untuk mitra ojol, serta mendesak adanya payung hukum yang jelas bagi profesi pengemudi aplikasi.
Kondisi Kesehatan Keluarga Menurun
Lebih lanjut, Doni bercerita bahwa tudingan terkait driver ojol palsu terhadap dirinya ini berdampak kepada keluarga.
"Keluarga saya, istri anak saya nge-drop. Walaupun mungkin mereka tidak menunjukkan kesedihan atau apa, tapi dari segi kesehatan, ini nge-drop banget," kata Doni.
"Anak saya mungkin diem, awalnya enggak ini. Tapi dia juga akhirnya bicara, bahwa teman-temannya bilang, bahwa ayah kamu ada di sini, ada gini. Dan dia nggak bisa jawab apa-apa. Saya cuma khawatir ya, mentalnya gitu, karena anak saya ini kan masih panjang," imbuh dia.
Ia berharap tudingan semacam itu berhenti dan orang yang terlanjur menuduh bisa meminta maaf, bukan hanya kepadanya, tetapi juga kepada komunitas ojol di seluruh Indonesia.
(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Hafizh Wahyu Darmawan)
Baca artikel Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Kronologi Kakek-kakek Satpam di Sukmajaya Depok Dianiaya gara-gara Portal, Padahal Sudah Dibuka |
![]() |
---|
Viral Video Kakek Sekuriti di Sukmajaya Depok Dianiaya Pemotor hingga Terluka, Gara-gara Portal |
![]() |
---|
Viral Tips Beli BBM Bernominal Ganjil di SPBU Agar Tidak Dicurangi, Ini Tanggapan Pertamina |
![]() |
---|
Aksi Ibu Jilbab Pink saat Demo Masuk Koran Belanda, Kepercayaan Rakyat ke Prabowo Dipertanyakan |
![]() |
---|
Viral, Sosok Ibu Jilbab Pink yang Demo di DPR Ternyata Berkebutuhan Khusus, Dibongkar Keponakannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.