Batu Sandungan Gibran untuk Dampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2029, Tak Sesuai 'Sejarah'
Pengamat politik dari Trias Politika menilai Gibran Rakabuming Raka punya batu sandungan yang membuanya sulit bersanding lagi dengan Prabowo.
TRIBUNJABAR.ID - Pengamat politik dari Trias Politika, Agung Baskoro, menilai Gibran Rakabuming Raka punya batu sandungan yang membuanya sulit bersanding lagi dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2029.
Sebelumnya, pasangan Prabowo-Gibran memenangkan pertarungan pada Pilpres 2024. Mereka mengalahkan dua pasangan lainnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Kini, menjelang setahun kepemimpinan Prabowo-Gibran, seruan agar mereka bersama lagi pada 2029 dimunculkan.
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menyerukan kepada relawannya untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode.
Agung menilai, sulit untuk Gibran mendampingi Prabowo lagi. Ada dua faktor yang menjadi penghalang, yakni ekosistem politik hingga sejarah.
Agung mengungkap politik Indonesia kini sudah tidak menggunakan presidential threshold.
Presidential threshold adalah ambang batas perolehan suara yang harus diperoleh oleh partai politik dalam suatu pemilu untuk dapat mengajukan calon presiden.
Baca juga: Analisis Pengamat Sebut Jokowi Mulai Persiapkan Rencana Politik, Selain Gibran, Kaesang Bakal Maju?
Kini semua partai bisa memiliki peluang untuk bergabung ke koalisi dalam ajang Pilpres.
Hal ini akan berpengaruh kepada peluang Gibran untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2029.
"Nah, sayangnya hal semacam itu (Gibran kembali dampingi Prabowo jadi wapres) tidak mudah. Karena kita tahu ada ekosistem politik di mana presidential threshold sudah dihapuskan. Semua partai punya peluang untuk ya di internal Koalisi Indonesia Maju Plus, mendampingi Presiden Prabowo kalau memang beliau maju di periode kedua," terang Agung.
Soal faktor sejarah, Agung mengungkap selama ini tidak ada presiden dan wakil presiden di Indonesia yang berpasangan selama dua periode berturut-turut.
Biasanya presiden akan berpasangan dengan wapres yang berbeda ketika kembali memimpin di periode selanjutnya.
"Nah, di saat yang sama kita tahu juga bahwa memang sejarah politik kita belum ada wakil presiden untuk kedua kalinya diajak oleh presiden yang sama, presidennya selalu saja berubah. Apalagi kalau kita flashback ya, misalkan Presiden Soekarno dengan Pak Muhammad Hatta sepanjang sampai beliau turun yang mendampingi juga tidak ada semacam itu," ucap Agung.
Baca juga: Rocky Gerung Prediksi Gibran-Jokowi Maju Jadi Presiden dan Wakil, Relawan Bara JP: "Itu Kurang Ajar"
Soeharto kemudian menggandeng wapres bergantian, mulai Adam Malik sampai kemudian terakhir BJ Habibie.
"Kemudian Gus Dur juga sama Ibu Mega. Ibu Mega juga sama Pak Hamzah Haz. Berikutnya Pak SBY di periode pertama dengan Pak Jusuf Kalla. Kemudian periode kedua dengan Pak Boediono. Pak Jokowi juga demikian dengan Pak Jusuf Kalla. Kemudian periode kedua dengan Pak Ma'ruf Amin," jelas Agung.
Lantas bagaimana dengan Prabowo nanti, Agung mengaku masih belum tau apakah Prabowo akan mempertahankan sejarah atau tetap memilih berpasangan dengan Gibran di Pilpres 2029.
Terbaru, Jokowi memberikan dukungan kepada pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, tak hanya satu periode, melainkan dua periode.
Bahkan, Jokowi sudah sejak lama memberikan arahan kepada relawannya untuk mendukung Prabowo-Gibran.
“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu. Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu. Untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jumat (19/9/2025).
Ketua Komisi IV DPR RI sekaligus Politikus Partai Gerindra, Titiek Soeharto, buka suara terkait pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang meminta relawan untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka selama dua periode.
Titiek menilai, saat ini belum tepat untuk membicarakan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029, mengingat pemerintahan Prabowo-Gibran baru berjalan satu tahun.
"Ah itu nanti saja, selesai dulu. Ini baru setahun, selesai 5 tahun dulu," kata Titiek di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Titiek meminta masyarakat memberi kesempatan penuh kepada pemerintahan saat ini untuk membuktikan komitmennya dalam mensejahterakan rakyat.
"Kita buktikan bahwa Pak Prabowo bisa mensejahterakan bangsa ini," ujarnya.
Lagipula, kata putri Soeharto ini, Presiden Prabowo saat ini kemungkinan besar belum memikirkan jauh ke depan terkait masa depan politiknya setelah periode pertama.
"Bapak juga belum memikirkan kali ya 5 tahun berikutnya," ucap Titiek.
Sebelumnya, salah satu relawan Jokowi yakni Ketua Umum Relawan Projo, Freddy Alex Damanik mengaku telah mendapat 'titah' dari Jokowi untuk memberikan dukungan kepada duet Prabowo - Gibran dua periode.
Projo atau Pro Jokowi merupakan organisasi relawan yang dibentuk untuk mendukung Jokowi selama kampanye presidennya, khususnya pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2014 dan 2019.
Projo sendiri didirikan pada 23 Desember 2013 oleh kader PDIP dan aktivis mahasiswa 1998, seperti Budi Arie Setiadi, Gunawan Wirosaroyo, dan Suryo Sumpeno.
Menurut Freddy, dukungan relawan Jokowi untuk pasangan Prabowo - Gibran dua periode itu malah sudah dilakukan sejak Pilpres 2024 demi mewujudkan visi kampanye mereka berupa keberlanjutan.
Bahkan, Freddy menyebut bahwa Prabowo adalah pelanjut atau penerus Jokowi untuk memimpin Indonesia.
Baca juga: Manut Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Relawan Jokowi Disindir: Jangan-Jangan Pengin Jadi Komisaris?
"Ini komitmen untuk menjaga kesinambungan pemerintahan agar program pembangunan berjalan lancar. Salah satu tema kampanye waktu itu adalah keberlanjutan," ujar Freddy, Minggu (21/9/2025).
"Projo dan sejumlah organ relawan sebelumnya sudah menginisiasi Musyawarah Rakyat untuk mencari pelanjut Jokowi. Pak Prabowo lah pelanjut Pak Jokowi," sambungnya.
Kemudian, Freddy mengungkap tujuan dari dukungan untuk Prabowo - Gibran dua periode, yakni untuk memastikan program pemerintah terlaksana dengan baik.
Ia menilai, waktu satu periode atau lima tahun terlalu singkat untuk mewujudkan program-program Prabowo-Gibran.
"Waktu 5 tahun terlalu singkat untuk mewujudkan program-program Prabowo-Gibran," jelasnya.
"Dalam setiap pertemuan dengan relawan maupun tokoh-tokoh relawan pasca-Pilpres, Presiden Jokowi kerap kali menyatakan, relawan harus mengawal, memastikan, serta mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran agar berhasil menjalankan program-programnya," tutur Freddy. (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani//Muhammad Zulfikar/Fersianus Waku)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gibran Dinilai Sulit untuk Dampingi Prabowo di Periode Kedua, Ada Faktor Ekosistem Politik & Sejarah
Momen Mikrofon Prabowo Mati saat Bahas Palestina di Sidang PBB, Dialami Pemimpin Dunia Lainnya |
![]() |
---|
Ada Cerita Masa Lalu Tak Mengenakkan Antara Prabowo dengan Djamari, Presiden Dinilai Lupakan Dendam |
![]() |
---|
Daftar Lengkap 49 Menteri Kabinet Merah Putih setelah Reshuffle Terbaru, BUMN Masih Kosong |
![]() |
---|
Sosok Erick Thohir Menpora Baru Dilantik Presiden Prabowo, Rekam Jejak di Bisnis hingga Pemerintahan |
![]() |
---|
Sosok Arlan Wali Kota Prabumulih, Bantah Copot Kepsek dan Anak Bawa Mobil ke Sekolah: Baru Menegur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.