Kenal Lebih Dekat dengan Sesar Lembang, BPBD Kota Bandung Ajak Warga ke Titiknya Langsung

Lebih dari 60 orang berdiri di Gunung Batu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang merupakan titik KM 16 dari Sesar Lembang.

Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Giri
Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
DENGAR PENJELASAN - Peserta geotrack Sesar Lembang sedang mendengarkan penjelasan saat berada di Gunung Batu, Lembang, Bandung Barat, Minggu (24/8/2025). 

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengatakan pihaknya telah menyiapkan titik evakuasi sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2022 yakni Taman Tegallega, Stadion GBLA, Gasibu, Alun-alun Bandung, Sabuga, dan Lapangan Olahraga Arcamanik.

Baca juga: Warga Sekeloa Jalani Simulasi Gempa Sesar Lembang, Wali Kota Bandung Pukul Kentongan Peringatan

"Semua lokasi ini dipetakan agar masyarakat punya rujukan jelas saat harus menyelamatkan diri," ujar Erwin, Jumat (22/8/2025).

Dia mengatakan, potensi bencana gempa bumi yang dipicu Sesar Lembang tersebut tidak bisa dianggap sepele karena dampaknya bisa meluas ke infrastruktur, ekonomi, hingga sosial masyarakat.

"Karena itu, arah kebijakan kami lebih pada upaya preventif dan kesiapsiagaan, bukan hanya responsif," katanya.

Potensi ancaman gempa Sesar Lembang ini, kata dia, telah masuk dalam program prioritas RPJMD Kota Bandung, sehingga Pemkot Bandung pembentukan BPBD sebagai lembaga khusus penanggulangan bencana.

"Dengan begitu koordinasi lintas sektor bisa berjalan lebih optimal. Langkah konkret lainnya adalah pemetaan wilayah rawan gempa bekerja sama dengan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB," ucap Erwin.

Erwin mengatakan, dengan pemetaan tersebut, tentu pemerintah dapat memprioritaskan daerah berisiko tinggi untuk pembangunan maupun edukasi masyarakat.

Edukasi kesiapsiagaan, kata Erwin, terus digencarkan dengan mengadakan simulasi evakuasi di sekolah, kantor, hingga lingkungan warga. Sehingga dia mendorong upaya latihan itu benar-benar dipraktikkan, bukan sekadar teori.

Menurutnya, kolaborasi dengan akademisi dan komunitas menjadi kunci keberhasilan mitigasi, sehingga dia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, tetapi juga tidak lengah.

"Kesiapsiagaan bukan berarti menakut-nakuti, melainkan langkah bijak melindungi diri dan keluarga. Mulailah dari hal kecil, seperti tahu jalur evakuasi dan menyiapkan tas siaga bencana," katanya.

Pantuan udara, penampilan baru Taman Tegallega Bandung, Sabtu (5/1/2019)
Pantuan udara, penampilan baru Taman Tegallega Bandung, Sabtu (5/1/2019) (Tribun Jabar/ Syarif Pulloh Anwari)

7 Gempa dalam 2 Bulan

Dilansir Kompas.com, BMKG melaporkan adanya peningkatan aktivitas seismik di segmen barat Sesar Lembang yang memicu rentetan gempa bumi di wilayah Bandung Raya dalam dua bulan terakhir.

Gempa pertama tercatat terjadi pada 29 Juni 2025 di wilayah Kota Cimahi dengan magnitudo 2,7. Selanjutnya gempa susulan bermagnitudo 1,8 mengguncang pada 24 Juli, disusul magnitudo 2,1 pada 28 Juli.

Pada 14 Agustus 2025, guncangan kembali dirasakan dengan kekuatan magnitudo 1,9 berpusat di Kabupaten Bandung Barat, lalu gempa magnitudo 1,8 terjadi pada 15 Agustus. Gempa berkekuatan magnitudo 2,3 mengguncang Bandung Raya pada 19 Agustus 2025.

Terbaru, gempa bumi berkekuatan M 1,7 terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Rabu (20/8/2025) pukul 12.28 WIB.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved