Tips Menjaga Kesehatan untuk Pekerja Agar Tetap Produktif, Kurangi Garam dan Ganti dengan Bumbu Ini
Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI) mengadakan Simposium dan Workshop Kesehatan Kerja.
Ia menyampaikan bahwa implementasi program tersebut di Ajinomoto telah memberikan dampak positif yang signifikan.
“Kami melihat adanya peningkatan hasil Medical Check-Up (MCU) karyawan setelah mengikuti program ini. Ini menunjukkan bahwa edukasi yang konsisten dan pendekatan yang terstruktur mampu mendorong perubahan perilaku sehat di tempat kerja,” ujar dr. Rafael.
Dalam upaya untuk terus meningkatkan kesehatan tubuh saat bekerja, penting juga bagi setiap pekerja untuk menjaga asupan konsumsi makanan harian yang lebih seimbang, tidak kurang, dan tidak berlebihan.
Supaya, para karyawan dapat terhindar dari penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes yang sering kali tidak menunjukkan gejala yang spesifik.
Lebih lanjut terkait penyakit degeneratif dan rekomendasi pencegahannya, dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, spesialis gizi klinik RS Premier Bintaro, menjelaskan lebih lanjut dalam sesi bertajuk “Be Wise in Using Salt”.
Ia menjelaskan bahwa penyakit degeneratif merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan kerusakan dan penurunan fungsi sel, jaringan, atau organ tubuh seiring waktu, yang umumnya dipicu oleh penuaan dan gaya hidup tidak sehat.
Salah satu contohnya adalah penyakit jantung dan pembuluh darah yang sering kali berawal dari hipertensi, yakni kondisi tekanan darah yang terus-menerus melebihi batas normal. Salah satu faktor pemicunya adalah konsumsi garam berlebih.
Rata-rata orang Indonesia mengonsumsi garam dua kali lipat dari batas yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia, yaitu 5 gram atau sekitar satu sendok teh per hari. Bahkan, 5 dari 10 orang Indonesia melebihi angka tersebut.
Mengatasi hal ini, caranya bisa dengan Bijak Garam yang menawarkan solusi cermat dengan mengurangi penggunaan garam pada saat memasak makanan, dan menambahkan sedikit monosudium glutamate (MSG).
Dengan cara ini, asupan natrium kita berkurang, dan cita rasa makanan yang kita konsumsi tetap lezat.
Mengapa bisa demikian?
Karena faktanya, jika dibandingkan dengan garam dapur biasa, kandungan natrium dalam MSG itu hanya 1/3 nya saja, lebih sedikit.
Kampanye Bijak Garam bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengurangi konsumsi garam guna menurunkan risiko hipertensi, tanpa mengorbankan cita rasa.
Ajinomoto menawarkan solusi praktis melalui penerapan sederhana yang tetap menjaga kelezatan masakan.
Melalui partisipasi aktif dalam simposium ini, Ajinomoto Indonesia berharap dapat terus memperkuat kolaborasi dengan para pemangku kepentingan di bidang kesehatan kerja.
Dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan berkelanjutan, perusahaan percaya bahwa produktivitas dan kesejahteraan karyawan dapat berjalan beriringan, memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional.
Pemkab Sumedang Bentuk Lembaga Aduan MBG Sesuai Intruksi KDM |
![]() |
---|
Pemkab Sumedang Siapkan 5 Fokus untuk Sejahterakan Petani |
![]() |
---|
Generasi Muda Diajak Jadi Pelopor Keselamatan Berkendara |
![]() |
---|
PKM Hibah DIKTI: Transformasi Pembelajaran Tata Surya dengan Mixed Reality & Kolaborasi Siswa-Guru |
![]() |
---|
Elly Farida: Perjuangan di DPRD Jabar Ibarat Maraton, Semua Demi Aspirasi Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.