Sri Wahyuni, Wisudawan Asal Kabupaten Agam Raih Predikat Lulusan Terbaik Politeknik STIA LAN Bandung

Sri Wahyuni dari Program Magister Terapan Administrasi Pembangunan Negara Politeknik STIA LAN Bandung meraih predikat wisudawan terbaik 2025

|
Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
nappisah
WISUDAWAN TERBAIK - Sri Wahyuni dari Program Magister Terapan Administrasi Pembangunan Negara Politeknik STIA LAN Bandung meraih predikat wisudawan terbaik 2025 pada Wisuda ke-43 di Sasana Budaya Ganesha, Sabtu (11/10/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sri Wahyuni dari Program Magister Terapan Administrasi Pembangunan Negara Politeknik STIA LAN Bandung meraih predikat wisudawan terbaik 2025 pada Wisuda ke-43 di Sasana Budaya Ganesha, Sabtu (11/10/2025).

Sri tak menyangka, spiritnya untuk melanjutkan pendidikan berbuah manis. Ia berhasil meraih IPK 3,97.

“Pertama pada awal masuk, sebenarnya belum kepikiran harus jadi lulusan terbaik.  Cuma hanya ingin menambah kapasitas, kompetensi, menambah ilmu,” ujarnya, Sabtu (11/10/2025).

Wisudawati dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat ini percaya, guna meraih impian harus berani keluar dari zona nyaman.

“Karena kita, kan dari daerah juga memang penginnya keluar (daerah), jangan seperti katak dalam tempurung. Kita perlu mengasah diri di luar, melihat berbagai macam budaya daerah lain,” tuturnya.

Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), mencoba peruntungan di kota besar tak semerta-merta hanya menimban ilmu. Ia aplikasikan dalam pekerjaannya.

“Saya sudah ASN,  kerja di daerah. Apakah ada perbedaan yang patut kita tiru. Jadi sebenarnya motivasi awalnya itu aja, enggak nyangka juga enggak bisa jadi lulusan terbaik,” imbuhnya.

Sri tak hanya bekerja dan menuntut ilmu, sebagai seorang istri dan ibu, tentu bukan hal yang mudah dalam menjalani masa studi magister terapan nya.

“Saya  salah satu mahasiswa dari empat yang mendapat tugas belajar dari daerah. Jadi waktunya lumayan banyak untuk belajar,” tuturnya.

Sebagai seorang ibu, ia tak melupakan kewajibannya untuk mendidik anak. Sang buah hati tetap ia asuh sambil bekerja dan menempuh pendidikan.

“Kebetulan saya juga bawa anak. Jadi sambil anak sekolah, saya sekolah juga, ya, mungkin itu menjadi salah satu motivasi terbesar dalam mencapai keberhasilan di perkuliahan ini,” ucapnya.

Sri percaya, keberhasilan yang diraihnya kini berkat doa dan dukungan dari keluarga.

“Selain itu juga doa orang tua saya. Motivasi  dari orang tua itu yang membuat saya kuat. Selain itu, dorongan dari suami. Mumpung anak masih kecil, sekarang waktunya untuk menambah ilmu, mungkin lebih tepat waktunya sekarang.”

Setelah lulus, Sri berencana melanjutkan karirnya dan menerapkan ilmu yang diperolehnya saat di bangku perkuliahan.

“Pasti melanjutkan kerjaan di tempat asal saya, melanjutkan karir, perjuangan. Ilmu yang telah diperoleh dari Politeknik STIA LAN Bandung kita terapkan di daerah asal,” ujarnya.

Untuk kawula muda yang ingin melanjutkan pendidikan, Sri  berpesan pentingnya menjaga semangat belajar.

“Belajar itu seumur hidup, proses seumur hidup. Bukan hanya pada saat kita muda saja. Saya sudah masuk kepala empat, life begin at 40,” katanya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved