Ciamis Kota Kecil Terbersih di ASEAN: Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Jadi Panutan Nasional
Dengan dukungan masyarakat yang semakin solid, Kabupaten Ciamis pun kian optimistis mampu mempertahankan predikatnya sebagai teladan nasional.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kabupaten Ciamis kembali menorehkan catatan positif di mata pemerintah pusat.
Kali ini, perhatian itu datang dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Republik Indonesia yang melakukan kunjungan kerja langsung ke wilayah tersebut pada Minggu (12/10/2025).
Tujuannya bukan sekadar pemantauan rutin, melainkan untuk meninjau dari dekat bagaimana praktik pengelolaan sampah dan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat di Ciamis berhasil membentuk budaya bersih yang berkelanjutan.
Kunjungan kerja ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Ciamis dan mendapat sambutan hangat dari Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, bersama jajaran pejabat pemerintah daerah.
Kehadiran rombongan dari KLH/BPLH dipimpin langsung oleh Kepala Biro SDM dan Organisasi, Sugasri, SH, yang memimpin tim dalam agenda peninjauan lapangan.
Dalam kesempatan itu, Sugasri menilai Ciamis sebagai salah satu daerah yang berhasil mempertahankan konsistensi serta menghadirkan inovasi dalam pengelolaan lingkungan tanpa harus bergantung pada dukungan anggaran besar dari pusat.
“Kami melihat bagaimana Ciamis berhasil menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan. Ini menjadi kekuatan utama sekaligus contoh yang patut ditiru daerah lain,” ujarnya.
Sugasri menambahkan, deretan capaian seperti penghargaan Adipura Kencana dan pengakuan sebagai kota kecil terbersih di ASEAN menjadi bukti konkret bahwa pendekatan berbasis masyarakat jauh lebih efektif dibanding sekadar pembangunan infrastruktur fisik.
“Adipura ke depan akan menilai aspek keberlanjutan, partisipasi, dan inovasi sosial. Ciamis sudah memiliki modal kuat di situ,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Herdiat Sunarya menegaskan bahwa keberhasilan Ciamis dalam menjaga lingkungan hidup tak mungkin terwujud tanpa peran aktif seluruh lapisan masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan hasil nyata dari semangat gotong royong warga, bukan semata kerja pemerintah daerah.
“Modal utama kami bukan uang, tapi kesadaran dan kepedulian warga. Kebersihan sudah menjadi gaya hidup masyarakat Ciamis, bukan sekadar rutinitas menjelang penilaian Adipura,” tegas Herdiat.
Ia juga menyampaikan harapan agar kebiasaan baik itu tetap lestari dan diwariskan kepada generasi muda sebagai bagian dari identitas daerah.
“Kami ingin kebersihan menjadi kebiasaan, bukan karena ingin penghargaan, tetapi karena sudah menjadi bagian dari karakter masyarakat Ciamis,” ujarnya.
Usai pertemuan di Pendopo, tim dari KLH/BPLH bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis melanjutkan agenda dengan meninjau sejumlah lokasi pengelolaan sampah terpadu.
Mereka mengunjungi Depo TPST Pasar Ciamis serta Bank Sampah Induk Ciamis, dua fasilitas yang menjadi contoh penerapan sistem pengelolaan sampah partisipatif.
Agenda kemudian berlanjut menuju TPAS Ciminyak di Kecamatan Cisaga dan TPAS Sindangrasa di Kecamatan Banjaranyar untuk melihat langsung operasional pengelolaan sampah yang menjadi model kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Kegiatan tersebut diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam mendorong penerapan sistem pengelolaan lingkungan yang berorientasi pada keberlanjutan.
Dengan dukungan masyarakat yang semakin solid, Kabupaten Ciamis pun kian optimistis mampu mempertahankan predikatnya sebagai teladan nasional dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkarakter gotong royong.
Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Ciamis berhasil mengukir torehan prestasi yang membanggakan di panggung internasional.
Kali ini, daerah yang dikenal dengan julukan Tatar Galuh tersebut berhasil menyabet penghargaan The 6th ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award serta 5th Certificates of Recognition (CoR) 2025 untuk kategori Clean Land for Small Cities.
Momentum bersejarah ini diumumkan dalam pertemuan 18th ASEAN Ministerial Meeting on the Environment (AMME) yang digelar pada 2–3 September 2025 di Langkawi, Malaysia.
Pada forum bergengsi ini, penghargaan diserahkan secara langsung kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis, Giyatno, yang hadir mewakili Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya.
Penghargaan ASEAN ESC & CoR 2025 pada kategori Clean Land diberikan secara khusus kepada kota-kota kecil dengan populasi antara 20.000 hingga 750.000 jiwa.
Kriteria penilaiannya menitikberatkan pada keunggulan dalam pemeliharaan kebersihan lahan serta inovasi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah.
Ciamis sukses menorehkan nama sebagai salah satu kota kecil terbaik se-Asia Tenggara berkat penerapan kebijakan lingkungan yang konsisten, kreatif, dan melibatkan masyarakat secara aktif.
Ajang penghargaan ini sendiri digelar setiap empat tahun sekali berbarengan dengan forum AMME, menjadikannya simbol pengakuan tertinggi di tingkat ASEAN bagi kota-kota yang berhasil menciptakan kawasan bersih, hijau, serta nyaman untuk ditinggali.
Seusai menerima trofi, Giyatno menegaskan bahwa pencapaian ini lahir dari kerja sama lintas pihak dan upaya kolektif seluruh lapisan masyarakat.
“Keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa pengelolaan lingkungan yang sukses dimulai dari kebiasaan baik dan kolaborasi semua pihak,” ujarnya dilansir kompas.com.
Pujian juga datang dari Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, yang menyampaikan apresiasi atas kontribusi Kabupaten Ciamis dalam membangun kota inklusif dan berkelanjutan, terutama dalam aspek kebersihan lahan yang kini menjadi perhatian global.
Pria Lansia Diamuk Massa di Tasikmalaya, Diduga Lakukan Asusila pada Sesama Kakek-kakek |
![]() |
---|
Bayi Sehat Ditinggalkan di Panawangan Ciamis, Polisi Buru Orang Tua yang Tega Membuang |
![]() |
---|
Bakal Dapat Bantuan Rp 200 Juta, Tiap RW di Bandung Kerja Keras Ciptakan KBS |
![]() |
---|
Lagi-lagi MBG! 10 Siswa SD di Kawali Ciamis Dilarikan ke Puskesmas, Dinkes Amankan Sampel Makanan |
![]() |
---|
Curhatan Murid SD Korban Keracunan MBG di Ciamis: Pudingnya Bau, Kacang Ijonya Aneh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.