Duel Maut Petani vs King Kobra
Saran Panji Petualang Usai Tragedi Petani Dipatuk King Kobra: Jangan Usik, Lakukan Ini jika Digigit
Panji Petualang menegaskan bahwa fatalitas gigitan King Kobra tidak selalu instan.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ravianto
Penjelasan Panji tentang perilaku ular menekankan pentingnya menghindari konflik, yang menjadi pelajaran penting dari kasus Ocang:
Ular (termasuk King Kobra) secara naluri adalah defensif, bukan agresif.
Ular hanya akan menyerang jika merasa terancam atau diusik.
Jika tidak diganggu, mereka hanya akan melintas untuk mencari makan.
3. Penanganan Pertama yang Wajib Dilakukan: Teknik Immobilisasi
Panji memberikan saran praktis dan ilmiah untuk pertolongan pertama yang benar, yaitu:
Melakukan teknik immobilisasi (menstabilkan dan membatasi gerakan) pada bagian tubuh yang digigit, menggunakan alat bantu seperti bidai atau perban.
Tujuan immobilisasi adalah memperlambat penyebaran bisa secara sistemik ke seluruh tubuh.
4. Tingginya Harga dan Keterbatasan Antivenom
Informasi tentang serum anti-bisa (antivenom) menyoroti tantangan penanganan medis di Indonesia:
Korban harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan Serum Anti Bisa King Kobra (Antivenom King Cobra).
Harga antivenom ini cukup mahal, yaitu Rp2,3 juta per vial (berdasarkan data Bio Farma), dan ketersediaannya di sejumlah rumah sakit terbatas.(*)
Ini Cara Kerja Racun Neurotoksin King Kobra yang Membuat Petani di Sukabumi Tewas |
![]() |
---|
Sosok Ocang, Petani Ulet di Sukabumi yang Hidup Sebatang Kara, Tewas Usai Bunuh King Kobra 4 Meter |
![]() |
---|
Sosok Ocang, Petani yang Tewas usai Duel dengan King Kobra di Sukabumi, Pernah Jadi Pencari Ular |
![]() |
---|
Duel Maut Petani vs King Kobra, Panji Petualang Bagikan Cara Atasi Gigitan King Kobra |
![]() |
---|
Titik Hitam di Jempol Kaki Kanan Jadi Bukti Gigitan King Kobra yang Renggut Nyawa Petani di Sukabumi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.