Tak Lagi Tunai, Retribusi Pasar di Cirebon Mulai Digital: Uji Coba di Kramat dan Balong
program e-payment merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Wali Kota Cirebon selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM).
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Suasana Pasar Kramat, Kota Cirebon, terlihat sedikit berbeda sejak beberapa hari terakhir.
Para pedagang yang biasanya merogoh kocek untuk membayar retribusi, kini mulai diperkenalkan dengan cara baru, yakni sistem pembayaran digital atau e-payment.
Langkah ini dilakukan Pemerintah Kota Cirebon melalui Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Pasar Berintan.
Tujuannya jelas, agar pengelolaan keuangan pasar lebih efisien, transparan dan bisa mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Pelaksana Tugas (Plt) Dewan Pengawas Perumda Pasar Berintan, Iing Daiman mengatakan, program e-payment merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Wali Kota Cirebon selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM).
“Dengan e-payment, pengelolaan retribusi pasar menjadi lebih transparan dan akuntabel."
"Sistem ini menggantikan metode manual yang selama ini digunakan,” ujar Iing saat dikonfirmasi, Senin (8/9/2025).
Menurutnya, Perumda Pasar Berintan sudah melakukan kajian manajerial dan teknis sebelum menerapkan sistem ini.
Sebagai tahap awal, uji coba dilakukan di Pasar Kramat dan Pasar Balong.
“Uji coba salah satunya di Pasar Kramat, dengan jumlah pedagang sekitar 220 pedagang."
"Kami sudah mengkaji dari sisi bisnisnya."
"Target kami bisa diterapkan menyeluruh tahun ini,” ucapnya.
Digitalisasi retribusi, lanjut Iing, tidak hanya mempermudah pedagang, tetapi juga menutup peluang kebocoran penerimaan.
“Dengan sistem non-tunai, seluruh transaksi tercatat otomatis dalam aplikasi sehingga lebih mudah dikontrol dan diaudit,” jelas dia.
Namun, ia mengakui penerapan e-payment bukan tanpa tantangan.
Kesiapan pedagang untuk beradaptasi menjadi salah satu perhatian utama.
“Kami sesuaikan teknologinya agar lebih sederhana."
"Pedagang yang belum terbiasa menggunakan aplikasi juga akan mendapat pendampingan,” katanya.
Untuk itu, sosialisasi bertahap akan digencarkan agar pedagang memahami manfaat sistem digital dan terbiasa dengan metode baru ini.
“Penerapan e-payment ini menjadi langkah awal modernisasi pengelolaan pasar di Kota Cirebon sekaligus memperkuat tata kelola keuangan daerah."
"Target retribusi kami sekitar Rp 300 juta, dengan e-payment diharapkan bisa terealisasi,” ujarnya, menegaskan.
Kini, derap perubahan mulai terasa di pasar tradisional Kota Cirebon.
Dari sistem manual menuju digital, pemerintah berharap modernisasi ini tidak hanya menguntungkan daerah, tetapi juga membawa kenyamanan baru bagi para pedagang.(*)
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
Malam Panjang Jimat di Kasepuhan Cirebon, Pusaka Wali Sanga dan Doa hingga Dini Hari |
![]() |
---|
IW Tersandung Korupsi Rp 89 Miliar, Satpol PP Edi Siswoyo Kini Pegang Kendali Dispora Cirebon |
![]() |
---|
Pasar Malam Maulid Nabi di Kasepuhan Cirebon Berakhir Hari Ini, Ditutup dengan Panjang Jimat |
![]() |
---|
Polisi Temukan Indikasi Keterlibatan Kelompok Anarkis di Demo Cirebon, 5 Orang Sudah Diamankan |
![]() |
---|
Polres Cirebon Kota Ikut Berduka, Gelar Salat Gaib untuk Affan Driver Ojol Tewas Dilindas Brimob |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.