5 Amalan yang Dikerjakan di Bulan Rabiul Awal 1447 H dan Jelang Peringatan Maulid Nabi SAW 2025

Berikut inilah 5 amalan yang bisa dikerjakan di bulan Rabiul Awal 1447 H jelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Gemini AI
RABIUL AWAL: Ilustrasi bulan Rabiul Awal. - Berikut ini amalan yang dikerjakan di bulan Rabiul Awal 1447 H jelang peringatan Maulid Nabi SAW 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah 5 amalan yang bisa dikerjakan di bulan Rabiul Awal 1447 H jelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tak terasa setelah bulan Safar 1447 H selesai maka berikutnya umat muslim menyambut bulan Rabiul Awal 1447 H.

Dalam kalender Hijriah, Rabiul Awal merupakan bulan ketiga.

Baca juga: 30 Ucapan Selamat Datang Bulan Rabiul Awal 2025 Penuh Makna, Jadikan Status di Instagram & WhatsApp

Bulan Rabiul Awwal berasal dari Bahasa Arab yakni رَبِيْعُ الْأَوَّل (Rabī‘ulawwal).

Kata rabi’ artinya menetap dan kata awal (pertama).

Dilansir dari mui.or.id, kata rabi’ memiliki arti cukup luas.

Kata ini juga digunakan untuk menamaan musim dan bulan.

Untuk arti kata rabi’ dalam konteks musim berarti musim semi atau musim gugur.

Adapun arti kata rabi’ dalam konteks bulan artinya dua bulan berturut-turut setelah bulan Safar, yaitu Rabiul Awal dan Akhir, sebab terjadi musim semi sampai musim gugur.

Tanggal Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Bulan Rabiul Awal menjadi istimewa karena di dalamnya terjadi peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Pada Rabiul Awal inilah merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang dikenal sebagai Maulid Nabi.

Untuk diketahui, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (570 Masehi).

Lalu, kapan jadwal Maulid Nabi SAW tersebut?

Berdasarkan kalender Mesehi 2025, tanggal 12 Rabiul Awal 1447 H jatuh pada Jumat 5 September 2025.

Pada umumnya peringatan Maulid Nabi dilakukan sebagian umat muslim di Indonesia.

Peringatan Maulid Nabi diperingati sebagai bentuk kecintaan kepada Sang Nabi dan cara mengekspresikan.

Seperti di masyarakat Jawa, Maulid Nabi dirayakan dengan membaca Barzanji, Simthud Durar, Diba’, Syaroful Anam, Burdah, dan lainnya.

Selain itu, masyarakat juga bergotong royong membuat makanan untuk dibagikan kembali ke masyarakat.

Sebagian umat muslim juga merayakan Maulid Nabi dengan acara keagamaan dalam berbagai bentuk pendidikan.

Seperti diadakannya Tabligh Akbar, pengajian di majelis hingga membuat acara pelombaan keagamaan untuk para pelajar.

Meski terdapat perdebatan di kalangan ulama, kebanyakan masyarakat muslim perayaan Maulid Nabi dianggap memiliki makna spiritual dan edukasi.

Momentum Maulid Nabi menjadi kesempatan kaum muslim untuk mempelajari sejarah tentang Nabi Muhammad SAW serta tauladan-nya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan September 2025 atau Rabiul Awal 1447 H, Lengkap Keutamaannya

5 Amalan di Bulan Rabiul Awal

Saat menyambut bulan Rabiul Awal dan Maulid Nabi, ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan umat muslim.

Berikut inilah 5 amalan yang dikerjakan di bulan Rabiul Awal.

1.Puasa Sunah

Satu di antara amalan yang dikerjakan di bulan Rabiul Awal adalah puasa sunah.

Amalan puasa sunah ini sebenarnya dapat dikerjakan kapan pun karena terdapat di setiap bulannya.

Seperti mengerjakan amalan puasa sunah, puasa senin dan kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan lainnya.
 
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari di pertengahan bulan.

Lebih utama puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan setiap hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qomariyah).

Disebut Ayyamul Bidh (hari putih) karena pada malam-malam tersebut bersinar bulan purnama dengan sinar yang putih.

2. Memperbanyak Shalawat

Sebagai bulan kelahiran sekaligus bulan wafatnya sang utusan, di bulan inilah waktu yang tepat melaksanakan amalan memperbanyak shalawat.

Shalawat merupakan doa dan seruan kepada Allah SWT untuk memohon berkah.

Shalawat juga dapat diartikan sebagai ungkapan kecintaan, penghargaan dan kehoramatan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah.

Perintah agar umat muslim bershalawat bahkan sudah jelas tercantum dalam Al Quran Surat Al Ahzab : 56.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا 

Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā 

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al Quran Surat Al Ahzab 33: 56).

Lantas shalawat nabi apa yang diucapkan umat muslim?

Satu di antara bentuk bacaan shalawat Nabi yang utama yang setiap waktu dibaca dalam salat dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut:

اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ  مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى  إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أَٰلِ  إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى  مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamma shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka Hamidum Majid)

Artinya :  “Ya Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) sholawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi sholawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah.” 


“Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha terpuji (lagi) Maha Mulia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga: 7 Peristiwa Penting di Rabiul Awal Selain Maulid Nabi, Pertama Kali Rasulullah Jalankan Ibadah Ini

3. Memperbanyak Sedekah

Amalan lainnya yang dikerjakan di bulan Rabiul Awal yakni sedekah.

Bersedekah merupakan amalan yang tiada henti untuk diamalkan setiap harinya.

Sedekah juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

Sedekah adalah pemberian secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.

Sudah menjadi kewajiban seorang muslim menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagai kepada sudaranya yang serba kekurangan.

Sedekah harus dilandasi oleh rasa ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan.

Allah SWT menjelaskan keistimewaan orang bersedekah dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 261.

"Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (shodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrah-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Allah SWT juga telah menjanjikan surga bagi mereka yang rela menafkahkan sebagian hartanya untuk orang yang membutuhkan.

Sebagaimana hal ini terkandung dalam Al Quran Surat Ali Imran : 133-134.

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Wa sāri'ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhas-samāwātu wal-arḍu u'iddat lil-muttaqīn

Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa."

Dan ayat 134 yang artinya : “(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

4. Memperbanyak zikir dan doa

Selain shalawat, tentu saja umat muslim juga dianjurkan memperbanyak zikir dan doa.

Luangkan waktu untuk mengingat Allah SWT, memohon ampunan, dan memperbarui komitmen Anda untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik.

Berzikir dan doa adalah cara yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah.

5. Memperbanyak amalan 

Seperti pada bulan lainnya, di Rabiul Awal juga muslim dianjurkan memperbanyak amalan.

Seperti memperbanyak zikir, mengamalkan salat sunnah, hingga tilawah Al Quran.

Amalan berzikir sebenarnya tak pernah lepas dikerjakan setiap saat.
Berzikir adalah akikatnya menjadi kewajiban umat muslim.

Sebagaimana termaktub dalam Ummul Quran dan bacaan doa lainnya.

“Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan dan berat di timbangan: (yaitu bacaan) subhaanallah wabihamdihi subhaanallahil adzim.” (HR Bukhari).

Begitu juga dengan amalan membaca Al Quran yang sangat dianjurkan dikerjakan muslim hakikatnya setiap saat.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali.” (HR. At Tirmidzi dan At Thabrani).

Sesungguhnya mengerjakan amalan kebaikan dapat diamalkan kapan saja.

Selain itu, beberapa amalan kebaikan yang  tak akan terputus, bahkan hingga hamba sahaya telah tiada.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved