1.164 Rumah di Waled Cirebon Terendam Banjir, Sedimentasi Sungai Ciberes Jadi Biang Kerok

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Lebih dari seribu rumah di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, terendam banjir. Peristiwa pada Rabu (19/11/2025) itu disebabkan hujan yang mengguyur sejak sore.

Di Blok Dusun 3, Said (40) menjadi saksi bagaimana air tiba-tiba menerobos masuk ke rumah. Kejadiannya pukul 21.00 WIB.

“Sudah berhenti-berhenti hujan, waktu itu saya ada di rumah. Tiba-tiba air muncul di jalan, lalu cepat meninggi," ujar Said, Kamis (20/11/2025).

Said mengangkat tangannya setinggi dada, menggambarkan betapa tingginya air di titik terparah.

“Kalau di situ, malam mah segini, sepundak orang dewasa, ucapnya.

Hingga Kamis pagi, genangan belum sepenuhnya surut.

Menurut dia, banjir seperti ini sudah langganan, terutama saat curah hujan tinggi.

“Airnya dari Kuningan, dari Sungai Ambit,” ucapnya.

Baca juga: Bajir Langganan di Waled Cirebon Bikin Murid SDN 1 Gunung Sari Libur, Guru Sibuk Bersihkan Sekolah

Di tempat lain, Juhana (50), warga Blok Dusun 5 tengah menguras rumahnya yang masih terendam 40 sentimeter.

“Kalau enggak salah dari jam 21.00 WIB malam. Lama turunnya, soalnya kebendung jelek,” ujar Juhana.

Ia menyebut, luapan Sungai Ciberes dan Bendung Ambit sudah menjadi persoalan tahunan.

“Sering, tiap tahun. Tiap musim hujan kayak gini. Masyarakat sing susah lah," ucapnya.

Pantauan Tribun di lokasi pada Kamis pagi, akses jalan di sekitar Balai Desa Gunung Sari masih terendam 40 sentimeter. Titik yang lebih dekat ke aliran sungai terpantau lebih dalam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat, 1.164 rumah warga terdampak banjir yang melanda dua desa di Kecamatan Waled.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin, mengatakan, banjir dipicu curah hujan tinggi di wilayah Cirebon dan kawasan hulu Kuningan.

“Banjir terjadi sekitar pukul 20.34 WIB. Tingginya curah hujan membuat Sungai Ciberes meluap karena sedimentasi serta penyempitan aliran pada anak sungainya, sehingga air masuk ke permukiman warga,” jelas Ikin.

Ia menyebutkan, banjir ini dikategorikan sebagai bencana hidrometeorologi yang memengaruhi dua desa di Kecamatan Waled.

Baca juga: Waled Cirebon Tiap Tahun Langganan Banjir, Warga Bongkar Asalnya, Kiriman dari Kuningan?

Selain merendam ribuan rumah, BPBD mencatat banjir turut berdampak pada 9 rumah ibadah, 4 sarana pendidikan, 100 hektare lahan sawah 3.724 warga terdampak, termasuk 29 orang mengungsi.

Tim Pusdalops BPBD langsung berkoordinasi dengan perangkat desa dan instansi terkait untuk asesmen lapangan.

“Petugas melakukan penyisiran di titik-titik terdampak untuk memastikan evakuasi warga yang membutuhkan penanganan segera,” katanya.

BPBD telah menyalurkan selimut, mi instan, hygiene kit, air mineral, hingga matras.

Saat ini, kebutuhan mendesak warga masih berupa bantuan logistik dasar.

“Kami terus mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan meski cuaca hari ini cenderung berawan,” ujarnya.

Dalam rekomendasinya, BPBD menegaskan perlunya kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk mempercepat penyelesaian banjir Waled.

Ikin menyebutkan beberapa langkah penting, yakni rehabilitasi kawasan hutan, peninjauan tata ruang berbasis pengurangan risiko bencana, normalisasi Sungai Ciberes dari hulu hingga hilir, dan perbaikan tanggul penahan tanah yang rusak.

“Normalisasi aliran dari hulu sampai hilir mutlak dilakukan. Tanpa itu, risiko banjir akan terus berulang,” ucap Ikin.

Sebelumnya, dua video warga sempat viral memperlihatkan betapa cepatnya air merayap ke permukiman.

Salah satu video menunjukkan pria berdiri di depan gerbang besi sambil menunjuk water level gauge.

“Air sudah 70 sentimeter,” ucapnya dalam rekaman. (*)