Gejolak Harga Beras di Jabar

Bulog Subang Gandeng Puluhan Mitra Penggilingan Padi Masyarakat untuk Realisasikan Target

Penulis: Ahya Nurdin
Editor: Giri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

STOK AMAN - Kepala Kantor Cabang Bulog Subang, Djoko Purnomo. Djoko memastikan stok beras untuk Subang dan Purwakarta aman.

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kantor Cabang Badan Urusan Logistik (Bulog) Subang, Jawa Barat, akan menjalin kemitraan dengan pabrik penggilingan padi milik masyarakat. Tujuannya adalah menambah pasokan beras di wilayah Subang Purwakarta.

Kantor Cabang Bulog Subang, Djoko Purnomo, menegaskan, untuk meningkatkan target pengadaan beras, Bulog terus menyerap gabah dari petani seharga Rp 6.500 per kilogram.

"Untuk tahun 2025 ini, Bulog Subang ditarget 65 ribu ton, maka dari itu kami terus menyerap gabah dari petani untuk diproduksi menjadi beras oleh Bulog," ujar Djoko Purnomo, Rabu (13/8/2025) sore.

Menurutnya, dulu Bulog Subang menerima beras langsung dari petani. Namun sekarang fokusnya menerima gabah petani untuk diproduksi langsung menjadi beras.

"Untuk produksi beras dari padi petani yang diserap oleh Bulog, maka dari itu Bulog Subang akan bermitra dengan penggilingan padi milik masyarakat, karena saat ini Bulog Subang hanya punya satu penggilingan di Bulog Rancaudik Binong," katanya.

Baca juga: Pedagang Beras di Cianjur Keluhkan Menurunnya Permintaan Masyarakat, Pastikan Stok Aman

Puluhan penggilingan padi sudah mendaftar untuk menjadi mitra Bulog.

"Sudah ada 30 yang daftar. Nantinya mereka akan memproduksi beras medium dengan kadar air 14 persen dan butir patahnya 25 persen," ungkap dia.

Terkait tingginya harga beras saat ini, pihak Bulog Subang terus menggelar operasi pasar atau pangan murah bekerja sama dengan stakeholder di lingkungan Pemkab Subang mulai dari Kejaksaan, dan Polri-TNI, dan muspika kecamatan.

"Kita gelar pasar pangan murah dengan menyalurkan beras medium atau SPHP dengan harga Rp 12.500 per kilogram. Bahkan ada yang dijual Rp 11 ribu per kilo, disubsidi oleh penyelenggara pasar pangan murah," tuturnya.

Operasi Pasar Pangan Murah ini bertujuan untuk menekan inflasi seiring tingginya harga beras.

"Operasi Pasar Pangan Murah merupakan upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan yang dilakukan melalui penjualan aneka bahan pangan dengan harga murah," ucapnya.

Baca juga: Harga Beras di Indramayu Masih Stabil, Tak Ada Masalah Pasokan di Tengah Isu Oplosan

Lanjut Djoko, tak hanya kegiatan pasar pangan murah, Bulog juga terus menyalurkan beras medium SPHP ke pasar atau agen penjual beras di pasar tradisional.

"Beras medium SPHP adalah beras yang didistribusikan oleh pemerintah melalui Perum Bulog dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan. Program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran, terutama saat harga beras cenderung naik. Beras SPHP termasuk dalam kategori beras medium, yang kualitasnya berada di bawah beras premium, namun masih memenuhi standar kualitas beras untuk konsumsi sehari-hari," ucapnya.

Terkait stok pasokan beras untuk wilayah Subang dan Purwakarta, Bulog Subang memastikan aman.

"Serapan gabah dari petani juga aman. Masih terus berjalan sehingga menjamin stok persediaan beras di Subang dan Purwakarta," ucapnya. (*)

Berita Terkini