Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Namiya Darma Caswarina (10), seorang siswi kelas V SD Muhammadiyah Kota Bandung begitu gugup saat Presiden Prabowo Subianto berhenti di hadapannya dan menerima secarik kertas yang dibawa olehnya.
Namiya yang berlari di keramaian berhasil menyita perhatian orang nomor satu di Indonesia karena berhasil menyerahkan sebuah gambar karya tangannya langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto yang hadir di acara pembukaan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kamis (7/8/2025).
Gambar yang dibuat oleh Namiya adalah sosok Prabowo muda saat masih menjabat sebagai Danjen Kopassus, tengah memberi hormat.
Wajah sang presiden muda digoreskan Namiya dengan detail, lengkap dengan seragam dan lambang kesatuannya.
“Aku lihat fotonya di Google, terus digambar. Susahnya itu waktu bikin logonya, harus cari-cari dulu,” ujar Namiya saat ditemui di SD Muhammadiyah 5 Kota Bandung, Jalan Leuwi Panjang, Jumat (8/8/2025).
Namiya mengaku sudah menyukai dunia menggambar sejak usia dua tahun. Awalnya ia gemar menyalin tokoh-tokoh dari kartun atau anime favoritnya.
“Biasanya aku gambar anime-anime gitu, baru kali ini gambar orang beneran,” tuturnya.
Meski deg-degan, tangan gemetar, dan hati berdebar, ia memberanikan diri maju ke depan ketika mamanya memberi aba-aba.
“Kata mama nanti pas mama panggil Pak Presiden, maju ya!” tuturnya mengikuti saran sang ibu.
Tak disangka, Presiden Prabowo menghentikan mobilnya, Namiya dibantu mendekat oleh Paspampers dan memberikan langsung gambar tersebut.
“Pak Prabowo bilang terima kasih dan nanya nama aku siapa, aku jawab Namiya,” ucapnya malu.
Namiya mengatakan ia mengidolakan Presiden Prabowo karena sosoknya yang baik hati.
“Pak Presiden baik suka ngasih-ngasih, aku liat videonya di youtube dan tiktok,” ucapnya.
Namiya yang bercita-cita sebagai ilustrator ini mengungkapkan mempersiapkan gambar Prabowo sejak tiga hari lamanya.
Bagi Namiya, momen itu bukan hanya pertemuan pertama dengan presiden, tetapi juga titik awal semangat baru.
“Makin semangat buat gambar lagi, kalau nanti ketemu lagi, ingin kasih yang lebih bagus,” ucapnya antusias.
Sementara itu wali kelas Namiya sejak kelas IV, Imannudin mengaku sudah lama memperhatikan bakat istimewa muridnya itu.
“Kalau anak-anak lain biasanya menggambar pemandangan, Namiya selalu menggambar karakter,” ujar Imannudin.
Ia menambahkan, kemampuan membuat ilustrasi komik di usia sekolah dasar adalah hal yang jarang.
“Jadi di antara teman-temannya di kelas memang gambarnya yang paling bagus. Saya akui karena memang dari setiap diberi tugas untuk menggambar seni rupa yaitu selalu menggambar sebuah karakter baik dari anime,”
“Biasanya kan anak-anak itu menggambar itu biasanya ya pemandangan alam, tapi kalau Namiya dikasih tugas silakan menggambar, gambar bebas, dia pasti menggambarnya itu menggambar karakter yang ada di komik ataupun novel dengan posisinya ada latar tempatnya misalkan lagi di suatu ruangan ataupun di hutan,” tuturnya.
Rina, ibu Namiya, mengungkapkan bahwa bakat putrinya sudah terlihat sejak kecil, meski awalnya Namiya justru senang menggambar hantu.
Dorongan serius datang saat wali kelasnya di kelas III merekomendasikan untuk ikut les menggambar.
“Sayang kalau enggak diarahkan, katanya. Jadi sejak itu ikut les sampai sekarang,” kata Rina.
Rina pun menyebutkan ide awal untuk menggambar presiden ini berawal dari “feeling” sang ibu tiga hari sebelum acara di ITB.
Ia meminta Namiya membuat gambar Presiden Prabowo, dengan harapan suatu saat bisa diberikan langsung.
Tak disangka, sehari kemudian ayah Namiya memberi kabar bahwa Prabowo akan hadir di Bandung.
“Saya dari rumah sudah bilang, kalau enggak ketemu enggak apa-apa, jangan kecewa. Ternyata malah ketemu, bahkan Pak Presiden menghargainya,” kenang Rina
Namiya dan sang ibu pun langsung berangkat ke Sabuga ITB pukul 11.00 WIB setelah Namiya menyelesaikan sekolahnya secara daring.
Meskipun cuaca panas, mereka pun menunggu Presiden Prabowo di luar area gedung karena penjagaan yang begitu ketat.
“Di sana, Namiya juga membawa pensil karena dia merasa gambarannya belum sempurna. Jadi dia terus memoles gambarannya berharap bisa diterima. Alhamdulillah Pa Prabowo bisa menerima gambaran Namiya,” kata diaz.
Rina berharap dari kejadian ini menjadi penyemangat Namiya untuk terus berkarya dan mewujudkan cita-citanya jadi ilustrator.