Kisah Inspiratif

Kisah Tukang Sepuh Emas di Solo, 2 Anaknya Diterima di ITB Bikin Rektor Kagum: Doa Ibu Tembus Langit

Penulis: Hilda Rubiah
Editor: Hilda Rubiah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KISAH INSPIRATIF: Santi, tukang sepuh emas di pinggir jalan di Solo berhasil mengantarkan dua anaknya diterima kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga buat kagum Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara.


TRIBUNJABAR.ID - Inilah kisah tukang sepuh emas di Solo yang berhasil mengantarkan kedua anaknya diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Meski memiliki keterbatasan ekonomi, keberhasilan tukang sepuh emas ini menjadi bukti kerja keras dan keyakinan seorang ibu.

Kisah perjuangan itu dirasakan Santi, seorang tukang sepuh emas di pinggir jalan Kota Solo, Jawa Tengah.

Ia memiliki dua anak yang keduanya diterima di ITB.

Baca juga: Kisah Putri Mahasiswi Difabel Hadiri Wisuda dengan Tubuh Terbaring, Berhasil Jadi Sarjana Komputer

Diketahui anak pertamanya berhasil diterima di Teknik Metalurgi ITB.

Sementara anak keduanya yang bernama Oryza Sativa diterima di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB.

Santi sendiri menjadi tulang punggung keluarga menggantikan posisi suaminya yang sakit sejak 10 tahun belakangan.

Setiap hari Santi bekerja membuka jasa mengkilatkan kembali emas atau disebut dengan tukang sepuh emas.

Dari bisnis-nya itu, penghasilannya mungkin tak menentu. 

Namun keterbatasan ekonomi tak menjadi alasan bagi Santi untuk memutus impian buah hatinya.

Ia optimis memastikan bisa mengantarkan kedua anaknya memiliki pendidikan tinggi, demi masa depan yang cerah.

Kini kisah perjuangan Santi, tukang sepu emas di Solo itu ternyata menarik perhatian publik.

Belakangan kisah perjuangan Santi disorot setelah kediamannya didatangi langsung Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara dan dosen ITB sekaligus influencer, Imam Santoso.

Ternyata cerita hidup Santi itu membuat kagum sang Rektor dan dosen ITB tersebut.

Santi pun tak bisa menyembunyikan rasa harunya  hingga menangis saat kedatangan tamu dari kampus bergengsi tersebut.

Dalam pertemuannya itu, Santi juga menunjukkan pekerjaan sehari-hari menjadi tukang sepuh emas kepada sang Rektor.

Kisah Santi tukang penyepuh emas di Solo tersebut kini disorot setelah dibagikan dosen ITB, Imam Santoso.

Lewat unggahannya, Imam Santoso menuliskan bahwa jika dua anak Santi merupakan definisi dari doa ibu yang dikabulkan Sang Pencipta.

"Definisi Doa Ibu Tembus Langit," dikutip dari instagram @santosoim.

Baca juga: Kisah Alexsandro Alvino, Siswa SMA Jebol Keamanan Siber NASA, Dapat Penghargaan hingga Tawaran Kerja

Diketahui kedatangan Rektor dan dosen ITB ke rumah Santi untuk memberikan bantuan dan apresiasi kepada anak-anaknya dari Paragon Corp.

Perjuangan, doa serta harapan Santi menyekolahkan anak-anaknya itu terjawab.

Di akhir pertemuan tersebut, Prof Tatacipta Dirgantara pun menitip pesan kepada Oryza setelah menyerahkan apresiasi dari Paragon Corp.

Rektor ITB itu berpesan agar kedua anak Santi tidak lupa terus meminta doa orang tua.

"Jangan lupa untuk selalu meminta doa orang tua," ucap Prof Tatacipta Dirgantara, Rektor ITB.

Kisah Lainnya - Kisah Dua Anak Sopir Taksi Online di Bogor Berhasil Masuk Fakultas Kedokteran

Kisah serupa juga dialami adik kakak, anak sopir taksi online di Bogor yang berhasil masuk Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Keduanya berhasil masuk di kampus negeri yang berbeda.

Robet Gunawan, siswa SMA Indocement berhasil masuk Fakultas Kedokteran di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).

Sedangkan kakak perempuannya masuk Fakultas Kedokteran di Universitas Diponegoro (Undip).

Untuk meraih keberhasilan masuk kedokteran di PTN ini tentu tidak mudah ditempuh Robet Gunawan dan kakaknya.

KISAH ANAK SOPIR TAKSI ONLINE: Robet Gunawan anak sopir taksi online di Bogor berhasil masuk Fakultas Kedokteran di PTN bersama kakaknya. - Terungkap rahasia orangtua cara mendidiknya (Instagram Imam Santoso)

Mereka meraihnya dengan penuh perjuangan menjadi siswa berprestasi.

Jajaran piala, piagam dan sertifikat pun jadi saksi bisu kegigihan dan kerja keras mereka selama ini.

Lantas bagaimana rahasia orangtua mereka yang merupakan sopir taksi online itu mendidik Robet dan kakaknya?.

Saat disambangi Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama pihak Paragon Corp dan Rektor Untirta, Prof Fatah Sulaiman, rahasia ini terbongkar.

Robet yang bercerita sendiri bagaimana orangtua mereka ada di tiap langkah yang diambil anak-anaknya.

Padahal, penghasilan sang ayah tak menentu gegara jadi sopir taksi online dengan modal mobil sewaan.

"Walaupun susah, ayah ibu tetap berusaha dukung bagaimana anaknya bisa masuk kedokteran," ungkap Robet sembari menahan tangis.

Dalam pertemuan tersebut, bu Robet bercerita betapa sulitnya kehidupan mereka selama ini.

Keluarga mereka tak punya penghasilan pasti, lantaran suaminya bekerja sebagai sopir taksi online.

Terkadang untuk biaya kontrakan saja kebingungan.

"Kami sudah tidak punya apa-apa, cuma tulang dan badan, sudah enggak ada apa-apa," ucap ibunda Robet.

Namun kegigihan anak mereka menjadi bukti bahwa apapun pekerjaan orangtua, tak jadi alasan anak untuk berprestasi.

Sebagian artikel ini diolah dari TribunJakarta.com dengan judul Rahasia Sopir Taksi Online di Bogor Sukses Antarkan 2 Anak Masuk Kedokteran, Padahal Ekonomi Sulit

Berita Terkini