TRIBUNJABAR.ID - Inilah kisah tukang sepuh emas di Solo yang berhasil mengantarkan kedua anaknya diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Meski memiliki keterbatasan ekonomi, keberhasilan tukang sepuh emas ini menjadi bukti kerja keras dan keyakinan seorang ibu.
Kisah perjuangan itu dirasakan Santi, seorang tukang sepuh emas di pinggir jalan Kota Solo, Jawa Tengah.
Ia memiliki dua anak yang keduanya diterima di ITB.
Baca juga: Kisah Putri Mahasiswi Difabel Hadiri Wisuda dengan Tubuh Terbaring, Berhasil Jadi Sarjana Komputer
Diketahui anak pertamanya berhasil diterima di Teknik Metalurgi ITB.
Sementara anak keduanya yang bernama Oryza Sativa diterima di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB.
Santi sendiri menjadi tulang punggung keluarga menggantikan posisi suaminya yang sakit sejak 10 tahun belakangan.
Setiap hari Santi bekerja membuka jasa mengkilatkan kembali emas atau disebut dengan tukang sepuh emas.
Dari bisnis-nya itu, penghasilannya mungkin tak menentu.
Namun keterbatasan ekonomi tak menjadi alasan bagi Santi untuk memutus impian buah hatinya.
Ia optimis memastikan bisa mengantarkan kedua anaknya memiliki pendidikan tinggi, demi masa depan yang cerah.
Kini kisah perjuangan Santi, tukang sepu emas di Solo itu ternyata menarik perhatian publik.
Belakangan kisah perjuangan Santi disorot setelah kediamannya didatangi langsung Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara dan dosen ITB sekaligus influencer, Imam Santoso.
Ternyata cerita hidup Santi itu membuat kagum sang Rektor dan dosen ITB tersebut.
Santi pun tak bisa menyembunyikan rasa harunya hingga menangis saat kedatangan tamu dari kampus bergengsi tersebut.