Berita Viral

Nasib Rosdewi, Driver Ojol Jadi Pemulung di Jambi, Kecewa Diputus Mitra Meski Sudah Berdamai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DRIVER OJOL JADI PEMULUNG - Driver ojol Rosdewi (40) terpaksa menjadi pemulung setelah akunyna terkena suspend. Terbaru, ia diputus mitra oleh Grab meskipun telah berdamai dengan konsumen.

Namun, janji tersebut juga tidak pernah terealisasi.

"Setelah perdamaian, semuanya senyap tanpa keadilan buat saya. Saya merasa dibodohi dan ditipu," kata Rosdewi.

DAMAI - Rosdewi (40) memperlihatkan surat perjanjian damai dirinya dengan konsumen, dalam laporan penganiayaan, Selasa (29/7/2025). Setelah damai dengan konsumen, akun Rosdewi masih di-suspend, kini ia masih menjadi pemulung. ((KOMPAS.COM/ARYO TONDANG))

"Janjinya mau daftarin Grab Food, bantu menu, bahan, dan sebagainya. Tapi semua kosong. Mau dagang juga, modal nggak ada," tambahnya.

Kini, Rosdewi pun benar-benar kehilangan sumber penghasilan utamanya.

Ia pun harus kembali memulung dan sesekali mengantar pelanggan ojek pangkalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pernyataan Grab

Sebelumnya, pihak Grab memang sudah menyatakan bahwa akan memutus kemitraan dengan Rosdewi karena melanggar kode etik.

Baca juga: Setelah Ribut Karena Tagih Rp30 Ribu, Rosdewi dengan Konsumen Damai, Ngaku Trauma Jadi Driver Ojol

Director of West Indonesia, Grab Indonesia, Richard Aditya menyampaikan bahwa setelah pemberitaan tersebut viral, pihaknya langsung turun ke Jambi dan ikut mendampingi proses mediasi kedua belah pihak yang berlangsung di Mapolresta Jambi pada Selasa (29/7/2025). 

"Kami telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dan penanganan kejadian dapat diselesaikan sepenuhnya oleh mitra pengemudi dan konsumen secara kekeluargaan," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Richard menyebut, Grab sangat mengapresiasi konsumen dan mitra pengemudi (driver) yang memutuskan untuk menempuh jalur penyelesaian yang damai dan kooperatif.

Dia juga menjelaskan bahwa konsumen telah secara resmi mencabut laporan kepolisian tentang tindak penganiayaan yang sebelumnya ditujukan kepada mitra pengemudi sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi.

Sebelum proses perdamaian ini, kata Richard, pada 26 Juli 2025, pihaknya juga telah bertemu mitra pengemudi mereka untuk merespons aspirasi yang disampaikan sebelumnya, dan mengedukasi kembali konsekuensi pelanggaran yang telah dilakukan.

Dalam hal tersebut, mitra pengemudi telah melakukan permohonan maaf secara langsung atas tindak pelanggaran hukum serta Kode Etik Mitra Grab yang berlaku. 

"Yang bersangkutan mengakui tindakan emosional tersebut dipicu oleh adanya keterlambatan konfirmasi pembayaran pasca-pemesanan GrabFood," ungkap Richard.

"Ke depannya, mitra terkait menyatakan ingin fokus pada aktivitas harian yang telah dijalankan sejak 2016 sebelum menjadi mitra pengemudi Grab, seperti melanjutkan usaha makanan yang dimiliki dan mengumpulkan barang bekas," tambahnya.

Halaman
123

Berita Terkini