Menurutnya, proyek angkot pintar ini membutuhkan anggaran kurang lebih Rp150 miliar dari APBD murni, sehingga pihaknya memastikan tidak akan menggunakan pinjaman untuk operasional angkot tersebut.
"Tentu saja kita akan komunikasikan ke DPRD, karena ini untuk kepentingan masyarakat. Kita juga libatkan orang Bandung sendiri antara lain pengusaha, akademisi dan koperasi, kalau investor bisa dari mana saja, tapi konsepnya harus lahir dari Bandung," katanya.
Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga, kata dia, bakal menggandeng koperasi angkot seperti Kopamas, Kobutri, dan Kobanteng. Proyek ini sedang dalam tahap penyusunan bisnis model dan pengembangan aplikasi, dengan pertemuan rutin dua kali seminggu. (*)