Penjelasan RSUD Majalaya soal Unggahan yang Sebut Kerikil Tertinggal di Jidat usai Operasi

Penulis: Adi Ramadhan Pratama
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KERIKIL DI JIDAT - Unggahan Nevii Dumdum di Facebook. Pada narasinya, disebutkan bahwa kerikil tersebut tertinggal di dahi keponakannya yang dioperasi di RSUD Majalaya.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebuah unggahan di media sosial memicu kehebohan setelah menampilkan dugaan malpraktik yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya, Kabupaten Bandung.

Dalam unggahan tersebut, menampilkan seorang anak laki-laki yang menjadi pasien di RSUD Majalaya tersebut mengalami kejadian tidak lazim usai menjalani operasi, yakni ditemukannya kerikil di jidatnya.

Diketahui unggahan yang muncul pada Minggu (4/5/2025) itu, pertama kali dibagikan oleh akun bernama Nevii Dumdum di Facebook.

KERIKIL DI JIDAT - Wakil Direktur Umum dan SDM RSUD Majalaya, Agus Heri Zukari saat ditemui RSUD Majalaya, Kabupaten Bandung pada Selasa (6/5/2025). Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama.

Pada narasinya, disebutkan bahwa kerikil tersebut tertinggal saat penjahit luka.

Sontak, unggahan tersebut viral dan menuai banyak komentar.

Namun saat upaya Tribun Jabar ingin memberikan konfirmasi, pemilik akun hingga saat ini belum memberikan jawaban.

Di sisi lain, Wakil Direktur Umum dan SDM RSUD Majalaya, Agus Heri Zukari membenarkan adanya kejadian itu.

Dirinya menegaskan persoalan tersebut sebenarnya telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Sebetulnya, masalah kemarin sudah clear. Kami sudah ketemu dengan keluarga dan sebetulnya sudah dijelaskan. Bahwa hal itu hanya, kesalahpahaman," ujarnya saat ditemui di RSUD Majalaya, Selasa (6/5/2025).

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa saat penanganan terhadap pasien tersebut, pihaknya memastikan sudah menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) dan regulasi.

"Penanganan utama di dalam kegawat daruratan itu diutamakan untuk keselamatan. Apakah ada misalnya luka yang di dalam yang membahayakan organ dalam."

"Dan barang itu kalau misalnya waktu itu dipaksakan diambil, khawatir mengganggu organ dalam yang ada di belakang itunya, seperti mungkin ke pendarahan atau apa," katanya.

Agus mengklaim, mengenai benda asing yang ada di dalam pasien tersebut, pihaknya sudah menjelaskan kepada pihak keluarga.

Namun, lantaran dalam keadaan panik, salah satu anggota keluarga meviralkan kejadian itu.

"Saat itu sudah disampaikan ke keluarganya bahwa barang itu aman dan akan keluar sendiri. Cuma mungkin karena suasana kepanikan, akhirnya keluarga atau ada anggota keluarga yang istilahnya tidak memahami, melontarkan curhatan seperti yang kita tahu," ucapnya.

Selain itu, Agus juga membenarkan bahwa barang asing yang ada di dalam korban merupakan keriril.

Hal tersebut ikut menempel di luka pasien seusai dirinya terjatuh dari kendaraan.

"Barang tersebut memang kerikil, karena kecelakaan dan tersembunyi di jaringan tubuh pasien. Jadi, di saat dibersihkan memang itu sangat sulit posisinya, itu ada pada daerah yang mungkin kita khawatirkan membahayakan organ dalam kalau kita paksakan ambil," ujarnya.

Terlepas dari itu, Agus menyayangkan setelah tindakan medis dari RSUD Majalaya, pihak keluarga pasien yang bersangkutan tidak melakukan kontrol ke RSUD.

Sehingga, hal tersebut tidak terkontrol kembali.

"Cuma waktu itu kan pasiennya tidak kontrol ke RSUD Majalaya juga. Akhirnya waktu kontrol itu tidak terfollow up secara optimal sampai kejadian kemarin ramai. Tapi akhirnya sudah kemarin kita clear kan dengan keluarga dan anak sudah kembali kontrol ke sini," katanya.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

Berita Terkini