TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hayu Ameng, komunitas pembelajaran yang berdiri dari aktivitas pembelajaran di Politeknik STIA LAN Bandung, berhasil terpilih sebagai salah satu dari 50 komunitas yang mengikuti program onboarding "100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget" yang diselenggarakan oleh GNFI dan Kampung Lali Gadget.
Setelah melalui dua tahapan seleksi yang ketat, Hayu Ameng mampu menonjol di antara 390 komunitas lainnya dan menjadi salah satu komunitas terpilih.
Program "100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget" merupakan inisiatif untuk menyatukan komunitas-komunitas dari seluruh Indonesia yang memiliki visi serupa, yakni mengurangi intensitas penggunaan gadget bagi anak lewat interaksi sosial, utamanya permainan tradisional.
GNFI berkomitmen untuk mempertemukan komunitas-komunitas di seluruh Indonesia untuk bersama-sama mencapai tujuan yang sama, yaitu menciptakan generasi yang lebih sehat dan kreatif melalui permainan tradisional.
Lewat program ini, komunitas yang jadi peserta akan mendapatkan pelatihan, bootcamp, pendampingan selama 3 bulan, hingga akses ke jaringan komunitas yang luas.
Sebagai perguruan tinggi vokasi, Politeknik STIA LAN Bandung menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan pendidikan yang berbasis pada kebutuhan masyarakat.
Hayu Ameng merupakan salah satu contoh nyata dari komitmen tersebut, di mana mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya melalui aktivitas pembelajaran yang berbasis pada kebutuhan masyarakat.
Dengan terpilihnya Hayu Ameng, komunitas ini akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan jaringan, sehingga dapat lebih efektif dalam mengembangkan permainan tradisional dan mengurangi intensitas penggunaan gadget bagi anak.