Sebagai bagian dari syiar Ramadan, Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk berzakat melalui lembaga yang terpercaya dan profesional, memastikan bahwa zakat yang disalurkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi penerima manfaat.
Baca juga: Dompet Dhuafa Bersama Dul Jaelani Usung Kolaboraksi Muliakan Yatim
Membangun Pertanian Berkelanjutan di Desa Tani
Dadang, perwakilan dari Desa Tani, mengungkapkan, saat ini pemasaran produk komoditas dari Desa Tani masih berjalan melalui beberapa saluran.
Beberapa produk telah mencapai pasar retail dan supermarket dan ada pula yang telah diekspor keluar negeri meskipun melalui eksportir, seperti ke Singapura dan Hong Kong.
Pemasaran produk dengan kualitas kurang bagus (off-grade) tetap dapat ditemukan di pasar tradisional, yang menjadi salah satu tempat distribusi utama untuk komoditas tersebut.
Terkait dengan pengembangan komoditas yang ingin ditanam ke depannya, Dadang menyebutkan bahwa Desa Tani memiliki rencana untuk mengembangkan tanaman yang sebelumnya kurang berhasil, seperti tomat.
Sebagai salah satu contoh, Desa Tani pernah menjadikan tomat BIP sebagai maskot mereka, namun karena kondisi cuaca yang terlalu dingin di daerah tersebut, hasilnya kurang maksimal. Meskipun demikian, mereka tidak menyerah dan terus berusaha untuk mencoba lagi.
Selain itu, Dadang juga menceritakan perkembangan kolaborasi dengan Dompet Dhuafa, yang telah memberikan dampak positif bagi petani. Kolaborasi ini mempermudah akses permodalan dan pemasaran produk.
Dia menuturkan, sebelumnya, para petani merasa bingung dengan harga pasar yang fluktuatif, namun dengan adanya koperasi dan ekosistem yang terbangun melalui Desa Tani dan Dompet Dhuafa, harga produk menjadi lebih stabil dan terjamin.
Baca juga: Atasi Kekeringan, Samudera Peduli dan Dompet Dhuafa Bangun Sumur untuk Ratusan Keluarga di Cirebon
Petani tidak lagi khawatir tentang gagal bayar dan gagal panen, karena mereka mendapatkan jaminan harga yang lebih pasti.
"Alhamdulillah, dengan adanya koperasi dan kolaborasi ini, kami lebih mudah dalam menjalankan usaha pertanian. Yang paling penting, masyarakat juga merasa lebih aman karena produk mereka pasti terjual," ujar Dadang.
Program Desa Tani juga menerapakan teknologi pertanian. Desa Tani menggunakan teknologi smart farming internet of things (IoT). Penyiraman tanaman sudah menggunakan smartphone, sehingga bisa diotomatisasi, terjadwal nyiram dan ngasih pupuknya, bisa juga secara manual.
Dengan sistem ini tingkat produktivitas lebih banyak dibandingkan dengan pertanian konvensional. Desa Tani juga menerapkan Agro Edufarm yang harapannya bisa menjadi tempat edukasi sekaligus pemberdayaan di bidang pertanian yang dapat mengajak generasi muda turut andil memajukan pertanian khususnya di Desa Tani.
Berdaya di tanah sendiri menjadi doa dan semangat untuk para petani serta atas dukungan para donatur, Desa Tani terus berkembang pesat.
Dari awal hanya menggarap 1,2 hektare lahan hingga kini seluas 10 hektar dengan setiap petani menggarap sekitar 2.250 meter persegi lahan Desa Tani. Semua bisa terwujud karena kolaborasi banyak pihak, di antaranya Yayasan Baitulmal BRI, Bank Indonesia Jawa Barat, PLN, Pertamina, Prudential, dan yang lainnya.
Program Desa Tani Dompet Dhuafa mendapatkan beberapa penghargaan di antaranya Zakat Award dari Forum Zakat pada tahun 2022 dan meraih Penghargaan Terbaik SDGs Action Award dari Kementerian PPN (Bappenas) Republik Indonesia tahun 2023. (*)