BREAKING NEWS Pemerintah Setuju Driver Ojol Dapat THR

Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OJOL DAPAT THR - Pengemudi ojek online mengantar pesanan melintas di Jalan Cibaduyut Raya, Kabupaten Bandung, Rabu (10/6/2020). Menteri Tenaga Kerja Yassierli setuju terhadap tuntutan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada driver ojek online setelah menemui para driver ojek online yang menggelar aksi di Kantor Kemenaker, Jln Gatot Subroto, Jakarta, Senin (17/2/2025).

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menemui para driver ojek online yang menggelar aksi di Kantor Kemenaker, Jln Gatot Subroto, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Yassierli mengaku setuju terhadap tuntutan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada driver ojek online.

Dirinya mengatakan pemberian THR merupakan budaya yang ada di Indonesia.

"Khusus THR, Bu Dirjen, Pak Wamen sudah beberapa kali menerima perwakilan teman-teman (driver ojol), saya juga sudah menerima beberapa kali perwakilan dari pengusaha. Saya ingin katakan pertama, saya setuju tadi, THR itu adalah budaya kita," ujar Yassierli.

Yassierli mengaku dapat merasakan kesedihan para driver ojol yang tidak mendapatkan THR pada hari raya keagamaan.

Menurutnya, para driver ojol membutuhkan THR untuk menghadapi hari raya.

"Saya bisa membayangkan ketika di akhir Ramadan kemudian tadi ada yang menyampaikan ya, anaknya nanya THR bapak mana gitu ya, ya itu kita rasakan," tuturnya.

Dia sendiri menilai para driver ojol harus diperhatikan karena sangat membantu masyarakat beraktivitas.

Bahkan, sebelum menjadi Menteri, dia juga menjadi salah satu pelanggar driver online karena kendaraan tersebut sangat praktis digunakan.

"Saya sebelum jadi menteri juga salah seorang pelanggan yang baik aplikasi online karena menurut saya itu lebih praktis," ungkapnya.

Seperti diketahui, massa dari sejumlah organisasi driver ojek online melakukan demonstrasi di depan Kantor Kemenaner.

Para demonstran menuntut THR, potongan aplikator, hingga hak lainnya.

Mereka menyampaikan sejumlah aspirasi yang tertulis di kardus-kardus.

Kardus-kardus itu bertuliskan di antaranya "THR: Hak Ojol, Taksi, Kurir Online".

Selain itu ada juga kardus yang tertulis "Lindungi driver online perempuan!!! Berikan hak-hak khusus kepada Lady Ojol dalam bekerja", "Hak cuti driver perempuan", "Ojol= Pekerja, Bukan Mitra", "Hapuskan potongan aplikator", "Kemitraan Biang Kerok", dan "Jam kerja 8 jam".

Terlihat juga kardus bertuliskan "Tolak suspend putus mitra", "Cuti haid driver perempuan", dan Hapus double order".

Berita Terkini