TRIBUNJABAR.ID - Masyarakat Indonesia mulai bertanya-tanya soal prosedur dan kemudahan mendapatkan layanan keamanan dan pengamanan dari polisi.
Warga pun ramai-ramai memberikan respons terkait insiden yang menimpa bos rental mobil yang tewas ditembak oknum TNI AL di rest area Tol Tangerang-Merak pada Kamis (2/1/2025) yang lalu.
Hal ini tentu saja berawal dari beredarnya kabar ditolaknya permintaan pendampingan dari pemilik rental mobil oleh pihak kepolisian di Polsek Cinangka
Hal tersebut membuat warganet geram, hingga mereka terang-terangan menyebut dan meminta Polri untuk segera mengeluarkan tarif resmi jika rakyat ingin melapor ataupun meminta jasa polisi.
Baca juga: Ingat Sandi, Anggota Damkar Kota Depok yang Laporkan dan Kritik Atasan? Kontraknya Tak Diperpanjang
Alasannya agar masyarakat tidak berharap hingga akhirnya kecewa menunggu terlalu lama respons yang diberikan polisi untuk masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh salah seorang netizen dalam satu laman media sosial.
Seperti dilansir dari Kompas.com Putra kedua dari bos rental IAR (48), yang bernama Rizky Agams mengungkapkan bahwa Polsek Cinangka tetap menolak memberikan pendampingan padahal sudah diperlihatkan STNK, BPKB, hingga kunci serep mobil rental yang dibawa kabur penyewa.
"Dari polsek enggan atau keberatan mendampingi kita, karena kita katanya dari leasing dan enggak punya LP (laporan polisi). Padahal kita pemilik rental langsung, dan membawa bukti BPKB, STNK, dan kunci serep kita bawa," kata Rizky, Sabtu (4/1/2025).
Mirisnya menurut Rizky, ayahnya bahkan sempat menawarkan imbalan agar petugas mau memberikan pendampingan tersebut.
"Ayah saya tawarkan ke pihak polsek memberikan uang kerja dia untuk kita, imbalan, lalu petugas telepon kapolsek, ternyata dari kapolsek enggan beri pendampingan ke kita. Jadi, dari petugasnya nyuruh kita untuk mengambil sendiri mobil tersebut dan dibawa ke Polsek Cinangka, sedangkan kita tahu mobil itu yang memiliki senjata api. Akhirnya, setelah itu mobil kita tahu sudah jalan lagi ke arah Cilegon, akhirnya kita kejar lagi," kata Rizky.
Baca juga: Pangkoarmada RI Sebut Anggotanya Tembak Mati Bos Rental Pakai Senjata Dinas untuk Lindungi Diri
Seperti dilansir dari Kompas.com sebelumnya, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan membantah pihaknya menolak permintaan untuk mendampingi korban mengambil mobil tersebut.
"Tidak pernah ada penolakan, yang ada itu menanyakan dokumen kepemilikan mobil, ya kan, karena mereka bilang itu dari leasing,"
"Semalam (datang ke Polsek Cinangka) sekitar jam 1 malam. Kita tidak mau gegabah, kalau leasing itu harus ada putusan pengadilan, minimal ada dokumen kepemilikan, tapi (korban) tidak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan. Di Polsek Cinangka dibantu oleh anggota untuk buat laporan dulu supaya ada dasar hukum, karena penindakan ini kan ada upaya paksa,"
"Datangnya itu karena bilangnya mobil leasing, kalau mobil leasing kan itu kita enggak mau gegabah ya kan, ya khawatir nanti dibilang kita mem-backing 'debt collector'. Jadi bukan ditolak, kita tidak mau menyalahi aturan," kata AKP Asep Iwan dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/1/2024).
Sampai akhirnya, aksi penembakan terjadi di Kamis, (2/1/2025) dini hari yang mengakibatkan IAR (48) meninggal dunia, dan rekannya RAB (60) yang tergabung dalam Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) mengalami luka berat di bagian rusuk.
Kini, sebanyak dua pelaku berhasil diamankan, yakni AS sebagai penyewa dan oknum TNI AL yang saat ini sedang proses pemeriksaan intensif. Polisi juga masih memburu pelaku lainnya. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kesal! Warganet Minta Polri Keluarkan Tarif Resmi Jika Rakyat Ingin Melapor atau Meminta Jasa Polisi