Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Curhatan Hati Aminah Kakak Terpidana Kasus Vina Berharap Kapolri Hatinya Terketuk, Minta Perhatian

Editor: Hilda Rubiah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Listyo Sigit (kiri) terpidana Kasus Vina Cirebon (kanan) dan Aminah (kanan)

TRIBUNJABAR.ID - Putusan peninjauan kembali (PK) para terpidana kasus Vina yang ditolak Mahkamah Agung (MA) masih dirasakan sedih oleh pihak keluarga. 

Satu di antaranya dirasakan Aminah.

Aminah yaitu kakak dari terpidana kasus Vina, Supriyanto, ia mencurahkan curhatannya soal putusan PK adiknya yang ditolak MA.

Tak hanya itu Aminah juga menyampaikan pesan terbuka untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Nasib Pilu Calon Istri Rivaldy Terpidana Kasus Vina, Calon Suami Gagal Bebas Padahal Punya Rencana

Aminah menyampaikan berharap ada keajaiban kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar bisa berubah pikiran membebaskan ketujuh terpidana. 

Ia memohon agar Kapolri bisa mengecek lagi berkas-berkas kasus Vina Cirebon di tahun 2016. 

"Untuk bapak Kapolri, tolong lagi baca berkasnya di tahun 2016, apakah tidak ada kekeliruan? Karena kami orang miskin. Tidak punya apa-apa. Tanpa Peradi, kami tidak bisa apa-apa," mohon Aminah seperti dikutip dari Prime Show yang tayang di iNews TV pada Rabu (18/12/2024). 

Selain menaruh harapan besar dengan Kapolri, ia juga berharap agar hati Prabowo luluh melihat perjuangan 7 terpidana dalam memperjuangkan keadilan yang direnggut secara paksa. 

Pasalnya, hukuman yang dijalani oleh para terpidana seumur hidup. 

Hukuman itu sangatlah berat dirasakan oleh ketujuh terpidana, bahkan anggota keluarganya. 

"Sekarang sudah 9 tahun (menjalani hukuman) aja sudah terasa lama banget. Bapak Presiden, Bapak Kapolri tolong bantu. Kami hanya minta keadilan," tambahnya. 

Reaksi Keluarga Terpidana Kasus Vina

Begitu mendengar pengumuman Mahkamah Agung (MA) yang menolak PK, keluarga tujuh terpidana bak tersambar petir di siang bolong. 

Pengumuman yang diperkirakan akan berujung indah, justru bertolak belakang. 

Mereka terpaksa menelan realita pahit.

Halaman
123

Berita Terkini