TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Siti Sholihah (33), bibi Indah Fitriani (22), yang mayatnya ditemukan mengambang di sungai di Tegalgubug, Cirebon, yakin keponakannya adalah korban pembunuhan.
Siti merasa yakin setelah pihak keluarga melihat langsung mayat gadis asal Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, itu di rumah sakit.
Saat ditemukan di sungai, tubuh Indah terikat di bagian leher dan tangan.
Di bagian belakang kepala Indah juga terdapat luka bacok juga menjadi fakta yang dikabarkan kepada Siti.
"Bapaknya yang melihat, dia melihat ada luka bacok di bagian belakang kepala," ujar Siti saat diwawancarai media di Blok 4, Desa Panguragan Wetan, Rabu (8/5/2024).
Fakta-fakta ini membuat Siti dan keluarganya semakin yakin bahwa Indah adalah korban pembunuhan.
"Kalau tangan dan leher dalam kondisi terikat, itu pas di sungai, terlihat juga di video yang beredar," ucapnya.
Siti juga mencatat bahwa muka keponakannya lebam.
Namun, dia dapat memastikan identitas mayat tersebut sebagai keponakannya setelah melihat bagian muka yang tidak lebam.
"Mukanya lebam, saya yakin itu keponakan saya, begitu melihat bagian muka yang tidak lebam," jelas dia.
Sebelumnya, Siti dan keluarganya kehilangan kontak dengan Indah selama lima hari sebelum meyakini bahwa mayat yang ditemukan di sungai wilayah Tegalgubug adalah Indah.
Siti menyebut bahwa ia terakhir berkomunikasi dengan Indah pada Kamis (2/5/2024).
Saat itu, ponsel Siti menerima notifikasi panggilan tak terjawab dari Indah.
"Saat saya mau telepon balik, gak bisa karena saya gak punya pulsa. Pas hari Sabtu (4/5/2024) saya telepon, HP-nya (Indah) sudah tidak aktif," ujar Siti.
Indah, anak ketiga dari tujuh bersaudara, telah bekerja di perusahaan makanan tersebut sejak lulus SMK setahun lalu.
Dijelaskan Siti, ia mendapat informasi adanya video penemuan mayat perempuan di wilayah Tegalgubug dari kakak Indah di Subang pada Senin (6/5/2024) malam.
Sebelumnya, kakak Indah juga mendapat informasi bahwa Indah sedang terganggu kesehatannya dari rekan kerjanya bernama Syarif.
"Waktu kakak Indah ngabarin itu, saya diminta untuk cek ke kosannya hari Senin, karena kondisi Indah yang minta izin ke atasan untuk izin tidak masuk kerja, chat itu di screenshot oleh Syarif teman dekat Indah dan memberitahu kakak Indah."
"Tapi karena sudah malam, saya rencana besoknya kan (Selasa) baru bisa ke kosannya."
"Sebelumnya saya minta nomor Syarif ke kakaknya Indah mau tanya langsung kondisi Indah," jelas dia.
Atas informasi yang didapat dari teman dekat Indah, Siti dan perangkat desa Panguragan Wetan pun mendatangi kosan Indah di Kabupaten Majalengka, keesokannya.
Di sana, Siti bertemu pemilik kos, namun pemilik kos menyebut, bahwa Indah sudah izin pulang sejak Sabtu malam kemarin.
"Karena makin panik, banyak yang janggal dan mengarah ke penemuan mayat itu, saya langsung ke rumah sakit."
"Berapa kagetnya mendengar fakta bahwa memang mayat yang ditemukan di Tegalgubug itu Indah," katanya.
Dengan penuh kesedihan, Siti pun lalu memberi informasi tersebut kepada Ibunda Indah, Badriah (53).
Di situ, kesedihan pecah lantaran anak yang sedang berjuang mencari nafkah di Kabupaten Majalengka justru ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Dari rumah sakit, saya langsung bawa jasad Indah untuk langsung dimakamkan malam itu juga (Selasa)," ujarnya.
Siti menambahkan, bahwa Indah memang cenderung memiliki sifat pendiam.
Namun jika ada masalah, Indah selalu bercerita.
"Sekarang mah semoga Indah ditempatkan di sisi Allah SWT dan jika memang Indah jadi korban pembunuhan, pelakunya cepat ketangkap dan dihukum seberat-beratnya," ucap Siti.
Diberitakan sebelumnya, Indah Fitriani (22), seorang gadis asal Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, diduga menjadi korban pembunuhan.
Jasadnya ditemukan di arus sungai di wilayah Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, pada Minggu (5/5/2024) lalu, dengan tangan dan lehernya terikat menggunakan seutas tali.
Informasi tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Panguragan Wetan, Ali Zaenal Abidin, saat diwawancarai di kantornya pada Rabu (8/5/2024).
Ali menyatakan, bahwa pihaknya mengetahui hal tersebut setelah bersama anggota keluarga Indah mendatangi rumah sakit tempat Indah dirujuk.
Awalnya, keluarga hanya ingin mencocokkan jasad tersebut dengan kabar kehilangan Indah beberapa hari sebelumnya.
Namun, setelah dicocokkan, sidik jari dan barang bawaan di mayat tersebut sama dengan milik Indah.
"Kami curiga bahwa warga kami, Indah, menjadi korban pembunuhan, karena informasi yang kami terima menunjukkan bahwa kondisi tangan dan mulutnya terikat serta kondisi mayat sudah mengembang dan tidak dikenali lagi, seolah-olah meninggal 3-4 hari yang lalu. Meskipun pakaian masih digunakan oleh Indah," ujar Ali.
Ali, mewakili keluarga, berharap agar pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku, sehingga dapat terungkap apa yang sebenarnya dialami gadis yang bekerja di salah satu perusahaan makanan di wilayah Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, tersebut.
"Harapan kami, kasus ini segera terungkap, siapa pelakunya," ucapnya.
Hingga saat ini, informasi yang diterima menyebutkan, bahwa Satreskrim Polresta Cirebon masih mendalami kasus tersebut.
Diberitakan sebelumnya, tragedi menimpa Indah Fitriani (22), seorang gadis asal Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.
Di mana, Indah ditemukan meninggal dunia di sungai wilayah Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Indah dilaporkan hilang kontak selama lima hari terakhir sebelum pihak keluarga mendatangi rumah sakit pada Selasa (7/5/2024).
Keluarganya awalnya mengira bahwa Indah sedang bekerja di sebuah perusahaan di wilayah Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.
Namun, kecurigaan muncul setelah lima hari hilang kontak, ketika keluarga mendengar kabar penemuan mayat pada Minggu (5/5/2024) di wilayah Tegalgubug.
Setelah pengecekan ke rumah sakit dan kepolisian, ternyata mayat yang ditemukan adalah Indah Fitriani, warga Blok 4, Desa Panguragan Wetan.
Ali Zaenal Abidin, selaku Kepala Desa Panguragan Wetan, membenarkan bahwa Indah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah hilang kontak selama lima hari.
Pemerintah desa membantu keluarga dalam proses pelaporan ke pihak berwajib pada Selasa (7/5/2024).
"Kecurigaan pihak keluarga datang dari cincin yang digunakan mayat itu dengan yang digunakan oleh anggota keluarga warga kami," ujar Ali saat diwawancarai di balai desa setempat, Rabu (8/5/2024).
Adanya informasi itu, kata dia, pihak pemerintah desa saat itu langsung membantu keluarga tersebut untuk proses pelaporan ke pihak berwajib, dalam hal ini ke Polsek Arjawinangun Polresta Cirebon.
Setelah ke kepolisian, pihak keluarga langsung mendatangi rumah sakit untuk mencocokkan ciri-ciri yang dimaksud.
"Penemuan mayat sendiri heboh di media sosial, yang mana awalnya kami di sini tidak ada yang menyangka bahwa mayat tersebut asal desa kami."
"Kecurigaan itu mulai muncul, saat perangkat desa kami menerima laporan adanya warga yang hilang dengan ciri-ciri yang sama dengan penemuan mayat tersebut," ucapnya.
Hal yang membuat pihak keluarga yakin, bahwa cincin yang digunakan mayat yang ditemukan itu sama dengan yang digunakan oleh anggota keluarganya bernama Indah Fitriani.
Benar saja, hasil kroscek ke pihak kepolisian dan rumah sakit, mayat tersebut ternyata Indah, warga Desa Panguragan Wetan.
"Setelah benar, kami sama keluarga langsung membawa jasad Indah pulang untuk dimakamkan."
"Dimakamkan sendiri dilakukan malam hari kemarin (Selasa 7 Mei 2024 malam), tanpa dibawa ke rumah terlebih dahulu, karena jasad Indah sudah bau," jelas dia.
Tribun pun mendapatkan video amatir penemuan sosok wanita di wilayah Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon itu.
Dari pantauan, video berdurasi 9 detik itu memperlihatkan adanya sesosok mayat perempuan yang mengambang tersangkut di penyangga jembatan yang terbuat dari kayu.
Mayat itu terlihat membengkak dengan keadaan sudah setengah telanjang. (*)