Ketika hendak menyebrang dari satu gerbong ke gerbong lainnya, lanjut Jejen, tiba-tiba terjadi guncangan keras.
"Waktu posisi mau nyebrang ke sambungan (gerbong), tiba-tiba sudah terjadi saja (tabrakan) itu. Cukup lama guncangan keras," tambahnya.
Selain terjadi guncangan, ia juga melihat asap mengepul di kabin hingga listrik yang padam.
"Terus tiba-tiba muncul asap ke bordes sampai kabin, sama listrik padam," bebernya.
Setelah terjadi kecelakaan Jejen langsung membantu mengevakuasi penumpang.
Jejen menuturkan pintu gerbong tempatnya berada masih bisa terbuka sehingga ia dapat mengevakuasi diri dan penumpang.
"Pintu Eksekutif 4 masih bisa terbuka di kiri kanannya, cuman pintu yang buat nyebrang saja sudah dempet," bebernya.
Di sisi lain warga sekitar mengaku mendengar dentuman keras ketika kecelakaan itu terjadi.
Roma Sukmana (45), warga Kampung Babakan DKA, Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung mengaku mendengar dentuman sangat keras.
"Sangat keras, bisa dibilang seperti suara bom," katanya di sekitar lokasi kejadian.
Roma mengatakan ketika tabrakan terjadi, suara dentuman itu terdengar hingga ke dalam rumahnya.
Saat itu dia masih berada di dalam rumah.
"Saya langsung ke luar, dipikir hanya anjlok biasa, saya cek sampai ke ujung sana, ternyata anjlok karena tabrakan," katanya.
Roma memang tinggal di sekitar rel kereta api Cicalengka-Haurpugur.
Karenanya, ketika peristiwa itu terjadi, ia terbilang yang pertama sampai ke titik kereta bertabrakan.