TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - KOMITE Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) membentuk tim investigasi tabrakan kereta api antara Kereta Commuter Line Bandung Raya atau KA Bandung Raya (KA 350) dengan KA Turangga (KA Plb 651) di Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Tim yang bertugas terdiri atas Gusnaedi Rachmanas (IIC), Aditya WS Yudistira dan Yogi Arisandi (anggota), serta Agus Marson (tenaga ahli).
Tim ini akan melakukan investigasi selama empat hari.
"Kegiatan investigasi berlangsung selama empat hari, terhitung mulai 5 hingga 8 Januari 2024," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/1).
KNKT kemarin masih dalam tahap melakukan pengumpulan data dan keterangan saksi.
Soerjanto mengatakan pihaknya juga menunggu hasil investigasi dari lapangan.
"Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan," ujarnya.
Dia berjanji akan melakukan analisis menyeluruh untuk mencari tahu faktor yang menyebabkan kecelakaan. KNKT juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Selama proses penyelidikan KNKT akan memberikan pembaruan secara berkala kepada masyarakat," tutur Soerjanto.
KNKT mengatakan akan bekerja keras memastikan hasil penyelidikan dapat memberikan pencerahan yang memadai.
Begitu juga dengan tindakan yang tepat untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api di Indonesia.
Soerjanto turut menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban akibat kecelakaan tersebut.
"Kami berharap korban yang terluka dapat segera pulih dengan cepat," tutur Soerjanto.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan penanganan kecelakaan tersebut akan melibatkan KNKT. Saat ini proses evakuasi kereta yang rusak dan korban terdampak masih terus dilakukan.
“KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan,” ujar EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.