TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - KAI Commuter menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya operasional perjalanan kereta api.

Hal ini akibat kecelakaan kereta api KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dan Commuterline Bandung Raya di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1/2024).

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan proses evakuasi kepada pengguna di kedua kereta tersebut telah selesai dilakukan.

Seluruh petugas gabungan terus berupaya melakukan evakuasi kereta dan jalur akibat kejadian tersebut.

"KAI Commuter terus berkordinasi dengan pihak Jasa Raharja dan Rumah sakit terdekat untuk membantu para pengguna yang mengalami luka-luka di kedua kereta tersebut," katanya melalui siaran tertulis, Jumat (5/1/2024).

Atas kejadian ini, KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi Commuter line di Wilayah 2 Bandung.

Untuk commuter line Bandung Raya perjalanan hanya sampai dengan Stasiun Rancaekek, sedangkan untuk commuter line lintas Rancaekek, Cicalengka, Cibatu dan Garut dibatalkan.

"Sekali lagi kami memohon maaf atas kejadian ini dan kami mengimbau agar tetap mengikuti arahan petugas Stasiun dan untuk kondisi terkini melalui media sosial resmi KAI Commuter @commuterline atau call center 121," katanya.

Di Stasiun Bandung, puluhan penumpang setia menunggu KA ke Cibatu, Garut, Jumat.

Kereta api terlambat datang hingga dua jam karena ada tabrakan kereta api di petak Stasiun Haurpugur-Cicalengka, tadi pagi.

Seperti yang disampaikan Icha (15) yang datang bersama 14 keluarganya, menanti sejak pukul 06.00 dengan jadwal pemberangkatan pukul 07.00.

Namun, katanya, sampai pukul 08.50 kereta dari Padalarang baru muncul.

Icha dan keluarga yang sudah memiliki tiket akhirnya batal naik kereta karena kereta hanya sampai Rancaekek.

"Naik mobil saja, biarlah tiket ikhlas saja karena ada kecelakaan, " ujar Icha.

Kereta api yang tujuan Cibatu hanya sampai Rancaekek sehubungan dengan adanya tabrakan kereta di Stasiun Cicalengka-Haurpunggur.