Pelajar Subang Tewas di Tangan Polisi

UPDATE Kasus Subang Pelajar Tewas Ditempeleng Polisi, 2 Kawannya Mau Menolong tapi Takut

Penulis: Ahya Nurdin
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dias dan Reza, teman mendiang Adlyan. Dias, Reza dan Adlyan berboncengan bertiga mau tawuran namun kepergok polisi. Adlyan tertangkap sementara Dias dan Reza melarikan diri. Adlyan kemudian meninggal setelah ditempeleng polisi.(Tribunjabar.id / Ahya Nurdin)

TRIUNJABAR.ID, SUBANG - Hendak tawuran, seorang pelajar di Subang tertangkap polisi.

Pelajar bernama Adlyan Waher, 16 tahun itu tertangkap karena ditinggal teman-temannya saat motor yang dikendarai terjatuh.

Adlyan mendapat bogem mentah dari Aipda WE anggota Polsek Pusakanagara saat diinterogasi alasan melarikan diri.

Dalam pengejaran polisi itu, juga ditemukan klewang dan parang sepanjang sekitar satu meter.

Diduga kuat, dua senjata tajam itu disiapkan untuk melakukan tawuran.

Karena tak kooperatif saat diinterogasi, Adlyan mendapat bogem mentah dari anggota polisi.

Tangis pilu ibu korban yang anaknya tewas dianiaya oknum polisi di Subang, minta pelaku dihukum seberat-beratnya. (Tribun Jabar / Ahya Nurdin)

Malang, bogem mentah dari polisi itu malah mencabut nyawa pelajar SMKN 1 Pusakanagara Subang .

Kronologi kejar-kejaran dengan polisi itu diungkap dua kawan Adlyan.

Saat itu, Adlyan berboncengan bertiga dengan kawannya

Baca juga: "Bila Perlu Dihukum Mati" Ibu di Subang Tak Rela Anaknya Tewas Dianiaya Oknum Polisi,Tangisnya Pecah

Berdasarkan keterangan singkat dari saksi yang saat itu ikut berboncengan bersama korban, peristiwa tersebut terjadi saat mereka berpapasan dengan oknum Polisi tersebut di kawasan Desa Kalentambo Kecamatan Pusakanagara, kemudian oknum polisi tersebut langsung mengejar dengan kendaraan dinas motor Yamaha Vixion.

"Saya yang berboncengan dengan korban dan satu teman saya, tiba-tiba dikejar oleh oknum polisi tersebut," ujar Dias, rekan korban, saat ditemui di Kantor Hukum Republik Law Firm, Kamis(7/12/2023)

Lanjut Dias, karena takut dikejar polisi yang saat itu hanya menggunakan seragam polisi berupa kaos, sehingga terjadi saling kejar-kejaran saat itu.

"Dalam kejar-kejaran tersebut, oknum polisi tersebut sempat 2 kali menabrakkan motornya kepada motor yang kami tumpangi bertiga, namun kami tidak terjatuh," katanya

Kemudian dalam aksi kejar-kejaran tersebut, untuk ketiga kalinya polisi tersebut menabrakkan motornya ke motor yang kami tumpangi bersama korban hingga kami bertiga terjatuh, 

"beruntung saya Dias dan Reza berhasil lari, sementara Adlyan atau korban berhasil ditangkap oleh oknum polisi tersebut dan langsung dipukuli dibagian wajah hingga Adlyan terjatuh," katanya

Halaman
123

Berita Terkini