TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Anggota Komisi V DRPD Jawa Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), H. Enjang Tedi, M.Sos menampung aspirasi masyarakat di Kecamatan Cikajang, Cisurupan dan Cigedug, Kabupaten Garut terkait usulah pendirian sekolah.
Aspirasi dari masyarakat itu mengusulkan untuk mendirikan sekolah baru untuk tingkat Sekolah Menengah Atas atau SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Usulan ini mencakup rencana pendirian sekolah baru yang akan melayani 17 desa yang saat ini tidak terakomodir atau blind spot dalam zonasi pendidikan," ujar Enjang Tedi pada Tribunjabar.id, Rabu (27/09/2023).
Diketahui ada tiga kecamatan dan 17 desa yang termasuk blind spot di Kabupaten Garut, antara lain Desa Cikandang, Margamulya, Simpang, Mekarsari, Padasuka, Cikajang, Girijaya, Mekarjaya, Cipangramatan, Karamatwangi, Barusuda, Cigedug, Sukahurip, CIntanagara, Sindangsari, Sukawargi dan Desa Sukatani.
Kemudian setelah proses reses selesai, Enjang Tedi menyampaikan usulan tersebut kepad PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin pada saat Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat pada Jumat (22/09/2023).
"Alhamdulilah, tadi sudah disampaikan dalam pandangan umum fraksi PAN. Isu paling kuat adalah mengenai pendidikan," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan agar segera untuk mengakomodir pendirian Unit Sekolah Baru (USB) taraf SMA dan SMK di area Kecamatan Cikajang, Cisurupan dan Kecamatan Cigedug untuk mengakomodir 17 desa yang masuk dalam kategori blind spot zonasi pendidikan.
Enjang Tedi pun telah menyampaikan usulan tersebut dan PJ Gubernur Jabar telah memberikan jawaban positif terkait pendirian USB di wilayah tiga kecamatan di Kabupaten Garut tersebut.
"Penganggaran untuk pemenuhan sarana prasarana sekolah telah didorong baik oleh pemerintah pusat melalui DAK Fisik ataupun melalui APBD," ucapnya.
Usulan ini pun mencakup pada peningkatan alokasi anggaran untuk insentif guru pamong yang kesejahteraannya belum optimal.
Ia menjelaskan bahwa saat ini, pemerintah Jawa Barat telah mendorong penganggaran yang memadai untuk kebutuhan kesejahteraan guru.
"Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat dan langkah penting dalam hal ini adalah memastikan kesejahteraan para guru," ungkapnya.
Koordinator Guru Pamong di Garut, Angga S Purnama mengatakan setidaknya ada perhatian untuk kesejahteraan pada guru pamong yang merupakan pilar pembangunan pendidikan di Jawa Barat.
"Alhamdulilah, setidaknya sudah ada perhatian untuk didorong penganggarannya dipenuhi dan sesuai kebutuhan," ucap Angga.