Bahkan pelanggan grosirnya yang biasanya datang seminggu sekali kini datang 2 hingga 3 minggu sekali.
"Sekarang ada yang beli aja alhamdulillah, karena yang beli eceran juga sepi. Sehari rata rata yang beli eceran 5 pembeli. Tapi pernah sehari itu gak ada yang beli sama sekali," katanya.
Menurut Edwin, para pedagang sudah swadaya membenahi sendiri lantai hingga atap pasar yang rusak. Hal itu dilakukan agar pembeli mau datang ke Pasar Impres Pamanukan.
"Seperti yang kita lihat, sudah rusak parah. Kalau ujan ya becek. Itu dibenahi semua sama pedagang biar pembeli mau datang," ungkapnya.
Edwin juga berharap pemerintah dapat segera merealisasikan rencana revitalisasi pasar inpres pamanukan dengan secepatnya. (*)