Angkot akan Diganti Mikrobus di Kota Bandung, Begini Kata Pakar Transportasi ITB

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama
Editor: Hermawan Aksan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Bandung, Sony Sulaksono, menanggapi rencana Pemerintah Kota Bandung untuk melakukan konversi angkutan kota (angkot) menjadi mikrobus demi mengurai kemacetan yang menjadi masalah di kota besar.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono menanggapi rencana Pemerintah Kota Bandung untuk melakukan konversi angkutan kota (angkot) menjadi mikrobus demi mengurai kemacetan yang menjadi masalah di kota besar.

Menurut Sony, ini rencana yang bagus dan memang sudah menjadi rencana yang lama, bahkan sejak era wali kota Ridwan Kamil.

Namun, rencana itu terkendala kurangnya dukungan dari lembaga keuangan untuk sisi pendanaannya.

"Ya. saya sudah mendengarnya dan memang rencana ini sudah melalui kajian matang dari konsultan yang mengonsep pemberdayaan angkot dengan mengonversinya ditambah ada bantuan subsidi (dana) dari Pemkot yang diusulkan di 2023 untuk APBD murni 2024," katanya saat dihubungi, Minggu (17/9/2023).

Memang dalam menyelesaikan permasalahan kemacetan di perkotaan, lanjut Sony, salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah dengan konversi angkot ke mikrobus sehingga bisa lebih kuat dalam memberikan dampak terhadap pelayanan transportasi yang lebih baik.

"Perlu didukung juga dengan pelayanan tambahan, semisal integrasi angkot, pembuatan fasilitas, seperti halte, charge untuk bus listrik, dan sebagainya."

"Intinya, bagaimana caranya supaya orang mau kembali menggunakan angkutan umum seperti dahulu, ya dengan cara mengonversi angkot tersebut," ujarnya.

Disinggung terkait perlunya seleksi terhadap para sopir angkot yang nantinya bisa bekerja sebagai pengemudi kendaraan yang telah dikonversi tersebut, Sony setuju terkait hal tersebut agar para pengemudinya dapat memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat.

"Tentunya perlu peran aktif dari para koperasi angkutan di Kota Bandung untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada para pengemudi tersebut sesuai apa yang distandarkan," katanya. (*)

Berita Terkini