Keunggulan 18-12 kali ini dicatatkan juara Indonesia Masters itu.
Namun situasi terburuk yang sering dialami Jonatan terulang saat sudah memimpin jauh, Jonatan terkejar setelah Ng menyamakan skor pada 19-19.
Nasib baik bagi Jonatan yang tidak pantang menyerah, dua kali serangannya berhasil membuat Ng gagal mengembalikan bola sekaligus merebut gim pembuka dengan kemenangan.
Pada gim kedua, duel kembali berlangsung sengit setelah kedua pasangan berbagi angka sama pada 4-4.
Namun Ng lebih dulu membuka jarak keunggulan dengan selisih empat angka pada skor 9-5.
Jonatan pelan-pelan dengan pukulan menyulitkan mampu menyamakan kedudukan menjadi 9-9.
Sayangnya, dua kali pukulan Jonatan yang tidak melewati net membuat lawannya kembali unggul pada interval gim kedua dengan skor 11-9.
Selepas jeda, Jonatan yang justru tampil lebih lepas meski dalam posisi tertinggal.
Hingga akhirnya dia mampu balik memimpin hingga selisih empat angka pada skor 16-12.
Namun Jonatan kembali memberikan harapan Ng yang berhasil mencetak lima angka beruntun untuk mengubah skor menjadi 17-16.
Jonatan lebih dulu mencetak match point pada 20-19, tapi masih bisa dipaksa Ng untuk set point menjadi 20-20 dan 21-21.
Sayangnya, unggulan kelima itu gagal menuntaskan perlawanan lewat dua gim setelah Ng mencuri gim kedua.
Pada gim pamungkas, Jonatan langsung tancap gas untuk mencetak delapan angka beruntun.
Ng sempat membalas satu angka sebelum pemain Indonesia unggul telak pada interval dengan skor 11-1.
Selepas jeda, Ng tak bisa berbicara banyak lagi karena keunggulan Jonatan bertahan hingga akhir pertandingan.
Jonatan menjaga asa All Indonesian Final kedua setelah sebelumnya sektor ganda putra belum berhasil mewujudkan.
Setelah ini, tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting yang akan menjadi kunci Indonesia segel gelar duluan dengan menghadapi wakil Jepang, Kenta Nishimoto. (*)