Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Politikus Partai NasDem, Rajiv kerap mendapat perhatian publik saat blusukan karena Bacaleg DPR RI Dapil 2 Jawa Barat itu dinilai masyarakat sebagai sosok yang nantinya bisa membawa perubahan.
Seperti yang terlihat saat safari politik di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu, sosok Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Jawa Barat itu menyedot perhatian publik.
Rajiv mengatakan, saat bertemu dengan masyarakat ia kerap mengingatkan soal turut partisipasi dalam Pemilu karena hal tersebut nantinya bisa bermanfaat bagi anak cucunya.
"Saya selalu sampaikan kepada masyarakat kalau ketemu, pak, bu, mungkin hari ini anda berpikir apa gunanya ikut nyoblos pemilu, tapi nanti itu manfaatnya buat anak cucu anda," ujarnya di Bandung, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kondisi Terkini Kabupaten Bandung dan KBB Dimata Rajiv NasDem, Pejabatnya Harus Dibangunin
Atas hal tersebut, Rajiv juga selalu mengingatkan bagi masyarakat agar tidak terlibat dalam money politic dalam pelaksanaan Pemilu, dan ia memastikan tidak akan melakukan hal tersebut.
"Ini adalah arahnya kita, kamu mau terima uang dalam tanda petik money politic. Kalau saya sih enggak mampu membayar karena bagi saya masyarakat tidak ternilai dan duit saya tidak cukup untuk membayar itu," kata Rajiv.
Selain itu dia juga meminta masyarakat memanfaatkan Pemilu 2024 sebaik mungkin dalam menentukan pilihan karena momentum ini hanya akan dilaksanakan 5 tahun satu kali.
"Masyarakat harus memiliki kepekaan yang lebih tinggi dan mereka harus bisa membandingkan serta mau kemana nih arahnya jangan sampai 5 tahun ngomel, marah-marah karena gak pernah dikunjungi dan gak dapat apa," ujarnya.
Baca juga: Rajiv NasDem Blak-blakan Soal Alasannya Maju Sebagai Calon Anggota DPR RI dari Dapil Jabar 2
Untuk itu pihaknya juga meminta masyarakat jangan mau lagi direndahkan dengan cara terlibat dalam money politic karena mereka bisa mendapat program dari para pejabat publik yang lebih menguntungkan.
"Lebih baik dapat program, banyak program yang bisa diturunkan tapi kalau saya enggak komitmen jangan dipilih lagi, itu kan hukuman yang paling berat, jadi masyarakat harus berani bersuara, jangan malu-malu," kata Rajiv.