TRIBUNJABAR.ID - Menjelang bulan Ramadhan 2023 tiba, sebagian umat muslim ramai menyambut malam Nisfu Syaban.
Tahun ini, malam Nisfu Syaban 2023 diperkirakan jatuh pada 7 - 8 Maret 2023.
Pada malam Nisfu Syaban itulah diyakini amalan-amalan diangkat dan Allah SWT membuka pintu rahmat memberi ampunan dosa-dosa hamba-Nya.
Oleh karena itu, sebagian muslim menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan memperbanyak ibadah.
Nah, bagi Anda yang akan memperingatinya, tak ada salahnya mengetahui apa arti malam Nisfu Syaban terlebih dahulu.
Baca juga: Amalan Salat Taubat di Malam Nisfu Syaban, Lengkap dengan Tata Cara Salat dan Doa-doa yang Dibaca
Berikut arti malam Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban diperingati setiap pertengahan bulan Syaban menjelang Ramadhan tiba.
Tepatnya malam Nisfu Syaban diperingati pada tanggal 15 Syaban saat bertepatan puncak bulan purnama.
Dilansir dari Kompas.com, Nisfu Syaban juga dikenal dengan sebutan Laylatul Bara'ah atau Laylatun Nisfe min Syakban dalam bahasa Arab.
Tak hanya itu, arti Nisfu Syaban juga dikenal di berbagai negara muslim lainnya, seperti Shab-e-barat di Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Iran dan India.
Meski berbeda bahasa, arti malam Nisfu Syaban sama jika terjemahkan adalah malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan.
Pada momen itu, umat muslim berjaga sepanjang malam untuk beribadah.
Namun, ada tradisi di beberapa daerah di mana perayaan malam Nisfu Syaban dijadikan momentum mengenang leluhur.
Lalu, dari mana asal usul malam Nisfu Syaban itu diperingati?
Dilansir dari kitabnya Al-Mawahib Al-Laduniyah, peringatan malam Nisfu Syaban berasal dari segolongan ulama Tabi’in dari Syam.
Dalam kitab tersebut Al-Imam Al-Qasthalani mengatakan golongan Tabi’in dari daerah Syam bersungguh-sungguh dalam beribadah pada malam Nisfu Syaban.
Ia menyebut dari merekalah kemudian orang-orang ikut mengagungkan malam Nisfu Syaban.
Namun, saat peringatan itu sudah tersebar, sebagian ulama ada yang menerima ada juga yang menentang.
Adapun ulama dan Tabi’in yang menentang mayoritas dari ulama Hijaz atau kalangan fuqaha Madinah.
Menurut ulama Hijaz menukil pendapat bahwa perayaan malam Nisfu Syaban seluruhnya bidah.
Sementara itu ulama Syam berpendapat perayaan malam Nisfu Syaban bermaksud pada tujuan memperbanyak ibadah.
Baca juga: 40 Kata-kata Menyentuh Ucapan Menyambut Nisfu Syaban 2023, Cocok Dibagikan di WhatsApp dan Facebook
Sebagian ulama sepakat menghidupkan malam Nisfu Syaban berkumpul di masjid-masjid beribadah berjemaah.
Ada juga sebagian ulama memakruhkan berkumpil di masjdi tersebut, namun tidak dimakruhkan jika melaksanakanibadah sendiri di rumah di malam Nisfu Syaban tersebut.
Dilansir dari dalamislam.com, keberadaan malam Nisfu Syaban sebenarnya terjadi pro kontra di kalangan ulama.
Tidak semua ulama sepakat adanya malam Nisfu Syaban tersebut.
Karenanya para ulama merujuk pada dalil-dalil hadis berkenaan malam Nisfu Syaban tersebut.
Sebagaimana diketahui selama ini malam Nisfu Syaban merujuk pada sebuah hadis dhaif dan hasan.
Seperti hadis dari Abu Tsa’labah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ اطَّلَعَ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
“Apabila sampai malam Nishfu Syaban, maka Allah melihat kepada para hamba-Nya di lalu mengampuni orang-orang yang beriman.” (Hadis Hasan: HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (V/359, no. 3551) dan Ibnu Abi ‘Ashim (no. 523),dari Abu Tsa’labah al-Khusyani Radhiyallahu anhu. Lihat Shahiihul Jaami’ (no. 771))
Ada juga hadis dari Ibnu Majah dan Al Baihaqi,
“Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berkata, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia. Adakah demikian dan demikian?’ (Allah mengatakan hal ini) sampai terbit fajar.” (HR Ibnu Majah dan Al Baihaqi)
Dengan begitu, soal hukum malam Nisfu Syaban tersebut terdapat perbedaan.
Ada ulama yang menyebut makruh dan ada juga memperbolehkan menghidupkan malam Nisfu Syaban tersebut dengan syarat tertentu.
Amalan di Malam Nisfu Syaban
Berikut 5 amalan yang dapat dikerjakan di malam Nisfu Syaban atau menjelang Ramadhan.
1. Puasa
Pada bulan Syaban menjelang Ramadhan tiba, umat muslim dapat mengerjakan puasa.
Anjuran berpuasa teresebut sebagaimana adanya riwayat hadis menyebut bahwa Rasulullah SAW hampir berpuasa di seluruh hari bulan Syaban.
عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ, فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha bahwasanya dia berkata, “Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka, dan berbuka sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasa dalam sebulan kecuali di bulan Ramadan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada bulan Syaban.”
Namun perlu diketahui, puasa yang dimaksud bukan puasa Syaban dikerjakan secara khusus melainkan puasa sunah.
Seperti puasa sunah senin dan kamis, puasa Daud hingga puasa Ayyamul Bidh.
Tak hanya itu, bagi muslim yang masih memiliki utang puasa Ramadhan maka juga masih bisa mengerjakan puasa qadha di bulan Syaban tersebut.
2. Memperbanyak Membaca Al Quran
Satu di antara amalan menjelang Nisfu Syaban dan Ramadhan yang dianjurkan juga adalah memperbanyak membaca Al Quran.
Sejatinya membaca Al Quran merupakan amalan yang dikerjakan setiap waktu bagi setiap muslim.
Anda juga bisa memperbanyak bacaan di bulan Syaban menjelang Ramadhan sebagai untuk menanam pahala.
Sebagaimana diketahui membaca Al Quran di bulan Ramadahan nantinya berpahala berlipat ganda karena berkahnya bulan tersebut.
Baca juga: 6 Amalan Bidah yang Tak Dianjurkan Dikerjakan di Bulan Syaban, Rasulullah SAW Beri Peringatan Keras
Begitu juga memperbanyak membaca Al Quran juga bisa dilakukan di bulan Syaban.
كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ الْقُرَّاءِ
“Dulu dikatakan bahwa bulan Syaban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al-Quran).”
Begitu pula yang dilakukan oleh ‘Amr bin Qais rahimahullah apabila beliau memasuki bulan Syaban beliau menutup tokonya dan mengosongkan dirinya untuk membaca Al-Quran.
3. Salat taubat
Karena di bulan Syaban diyakini amalan-amalan diangkat, sebagai ikhtiar seorang muslim baiknya juga memohon ampunan.
Hal itu dilakukan sebagai ikhtiar meminimalisir agar amalan yang diangkat berupa amalan kebaikan.
Sehingga amalan buruk diminimalisir dan diampuni.
Adapun ikhtiar agar amalan baik yang diangkat dengan cara bertaubat.
Dalam hal ini, umat muslim dapat mengerjakan salat taubat.
Sesungguhnya Allah SWT akan mengampuni segala dosa umatnya kecuali dosa syirik , sebagaimana berfirman dalam Surat An-Nisaa ayat 48,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
Allah SWT juga berfirman dalam Al Quran Surat Az Zumar: 53).
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
4. Membaca doa-doa taubat
Tentu saja setelah mengerjakan salat taubat, sahabat muslim juga membaca doa-doa taubat.
Ada beberapa doa dan zikir taubatan nasuhah yang dapat anda amalkan sebagai berikut, sekaligus sebagai doa malam nisfu sya'ban:
Membaca Istighfar
Istighfar ini merupakan istighfar terbaik. Rasulullah menyebutnya sayyidul istighfar. Imam Bukhari menyebutnya istighfar yang paling utama.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya: Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.
Doa Taubat Nabi Adam
Berikut ini adalah istighfar dan doa taubat Nabi Adam dan Hawa yang ada di dalam Al-Quran Surat Al A’raf ayat 23:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn
“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Istighfar Rasulullah
Istighfar ini sering dibaca Rasulullah. Bahkan dalam riwayat Tirmidzi dan Abu Daud, Umar bin Khattab menghitung dalam sebuah majlis Rasulullah mengucapkan istighfar ini seratus kali.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ تَوَّابُ رَحِيْمٌ
Artinya: Ya Allah ampuni aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat dan maha penyayang.
Zikir Istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيْمِ
Artinya: Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.