TRIUNJABAR.ID, JAKARTA - Solihin alias Duloh (63) ternyata mengajak Noneng Suryati berhubungan badan sebelum menghabisinya.
Duloh merupakan eksekutor pembunuhan berantai yang terjadi di Cianjur dan Bekasi.
Noneng merupakan mertua Wowon Erawan (60) alias Aki Banyu, ibu dari istri pertama Wowon, yaitu Wiwin Winarti.
Duloh mengaku mengajak Noneng untuk berhubungan badan sebelum mengeksekusinya.
Hal tersebut dilakukan Duloh lantaran Noneng menagih janji kepadanya terkait aksi penggandaan uang yang sebenarnya hanya akal-akalan Wowon dkk.
"Noneng Suryati sama saya nagih janji katanya Rp 25 juta, saya bilang uang dari mana, iya si Wowon. 'Yau dah kalau mau dibayar harus mau bersetubuh dulu' (kata Solihin ke Noneng)," ujar Solihin ketika ditanya awak media di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).
Permintaan Solihin untuk berhubungan badan akhirnya disanggupi oleh Noneng.
Namun, sesudah itu Solihin langsung menghabisi nyawa Noneng dengan cara dicekik.
Baca juga: Duloh Lakukan Misi Tak Tuntas di Bekasi karena Korban yang Diracunnya Teriak Allahuakbar Lama Sekali
"Dicekik (lehernya) pakai tangan kanan, tangan kiri bekap itu mulutnya supaya enggak teriak (dilakukan) sampai setengah jam," ungkap Solihin.
Setelah Noneng meninggal dunia, Solihin langsung bergegas membawa jasad korban ke dalam lubang yang telah ia siapkan sebelumnya.
"Nah, sesudah itu jam sembilan sampai setengah sepuluh kan langsung dibaringkan dulu, diangkat, dimasukin ke lubang (galian) itu," tutur Duloh.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60), bersama M Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.
Baca juga: Duloh Lakukan Misi Tak Tuntas di Bekasi karena Korban yang Diracunnya Teriak Allahuakbar Lama Sekali
Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).