Tahun Baru Imlek 2023

Sambut Tahun Baru Imlek 2023, Inilah Sejarah Imlek Dirayakan dan Beberapa Tradisi yang Dilakukan

Editor: Hilda Rubiah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sambut Tahun Baru Imlek 2023, Inilah Sejarah Imlek Dirayakan dan Tradisi yang Dilakukan saat Imlek

TRIBUNJABAR,ID - Tak lama lagi, masyarakat Tionghoa Indonesia akan menyambut Tahun Baru Imlek 2023.

Tahun Baru Imlek 2023 jatuh pada Minggu 22 Januari 2023.

Menyambut perayaan pergantian tahun China tersebut, tak ada salahnya kita mengenal sejarah Tahun Baru Imlek tersebut dirayakan.

Termasuk sejarah tradisi Imlek yang kerap dilakukan.

Tentu mengenal sejarah Imlek ini juga untuk menambah wawasan.

Baca juga: 5 Shio yang Beruntung di Tahun Baru Imlek 2023 Kelinci Air, Sosok Pekerja Keras dan Ambisius Berjaya

Selain itu, dalam perayaan Tahun Baru Imlek biasanya juga digelar festival Cap Go Meh.

Sebagai informasi, Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa.

Lalu, Bagaimana sejarah Tahun Baru Imlek ?

Asal usul Festival Tahun Baru China atau kini disebut Tahun Baru Imlek berawal sekitar 3.500 tahun yang lalu.

Tahun Baru China dapat ditelusuri kembali ke kegiatan pemujaan dalam masyarakat agraris kuno Tiongkok.

Tanggal upacara tidak ditetapkan sampai Dinasti Han (202 SM - 220 M), ketika Kaisar Wudi memerintahkan untuk menggunakan kalender lunar.

Dari asal-usul kuno di Dinasti Shang (abad ke-17 SM - 1046 SM) hingga hari ini, festival ini memiliki beberapa nama seperti Yuanchen, Yuanri dan Yuandan.

Masih mengutip China Highlights, Tahun Baru Imlek penuh dengan cerita dan mitos.

Salah satu yang paling populer adalah tentang binatang mitos Nian (/nyen/), yang memakan ternak, hasil bumi, dan bahkan manusia pada malam tahun baru.

Untuk mencegah Nian menyerang orang dan menyebabkan kehancuran, orang menaruh makanan di depan pintu mereka untuk Nian.

Konon, seorang lelaki tua yang bijak mengetahui bahwa Nian takut suara keras (petasan) dan warna merah.

Kemudian, orang-orang memasang lentera merah dan gulungan merah di jendela dan pintu mereka untuk mencegah Nian masuk, dan meretakkan bambu (kemudian diganti dengan petasan) untuk menakut-nakuti Nian. Dan monster Nian tidak pernah muncul lagi.

Halaman
1234

Berita Terkini