Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jawa Barat dikenal akan kekayaannya akan perkebunan teh. Bahkan hadirnya kebun teh ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, tidak hanya sejuk dipandang, hasil teh ini juga bisa dinikmati.
Sebagai upaya membuat perkebunan teh Nusantara kembali menjadi tambang “Emas Hijau” dan memperkuat budaya Ngeteh, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menginisiasi kegiatan Java Tea Experience (JTE).
JTE ini juga hadir untuk melengkapi peran gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2022 dalam mendorong ketahanan pangan melalui sisi demand kepada para petani teh yang diadakan di Trans Convention Center selama dua hari yaitu 5-6 Oktober 2022.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto mengatakan, teh juga merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memiliki peran penting pada perekonomian Indonesia.
Mengusung tagline “The Great Taste of Java Tea" pengunjung bisa menikmati varian rasa teh dari berbagai penjuru pulau Jawa dengan menghadirkan 28 pelaku usaha teh dari hulu hingga hilir, meliputi pelaku perkebunan teh, industri pengolahan teh serta artisan tea unggulan di Pulau Jawa.
"Pulau Jawa memiliki peran penting sebagai pulau penghasil teh terbesar di Indonesia dengan pangsa produksi 82,5 persen, di mana Jawa Barat merupakan provinsi produsen terbesar teh dengan pangsa 69,15 persen dari teh nasional," ujar Herawanto saat ditemui di sela acara WJIS, The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto no 289, Rabu (5/10/2022).
Herawanto mengatakan dari 70 persen di Jawa Barat, 50 persen itu merupakan perkebunan milik rakyat.
Jika bisa mengembalikan kejayaan budaya teh Nusantara di Jawa, maka diharapkan bisa mengembalikan kejayaan seperti budaya ngopi.
Namun keadaannya saat ini perkebunan teh memang semakin menyusut, padahal jika dirawat dengan serius, maka bisa mensejahterakan rakyat.
"Sehingga teman-teman di perkebunan rakyat penghasilannya pas-pasan , kalau bisa diperbaiki maka kesejahteraan akan meningkat dan daya beli akan membaik," ujarnya.
Melalui sektor ini, Herawanto melihat layak untuk dikembangkan karena pasar domestiknya besar dan pasar ini menarik investor.
Antusiasme pengunjung akan hadirnya JTE ini memang cukup tinggi, setiap tenant yang hadir pun terlihat penuh oleh pengunjung.
Sebelum mereka memilih, pengunjung pun bisa mencoba terlebih dahulu akan rasa teh yang disajikan.
Uniknya adalah tampilan teh yang ada tidak hanya menghadirkan teh hitam atau teh hijau saja.