Demo 11 April

Aksi Mahasiswa di Ciamis, Datangi DPRD dan Kuasai Ruang Sidang, Tak Ditemui Anggota Dewan Satu Pun

Penulis: Andri M Dani
Editor: taufik ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana aksi mahasiswa di DPRD Ciamis, Senin (11/4/2022).

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Aksi ratusan mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ciamis Bergerak (AMCB), Senin (11/4/2022) sempat diwarnai aksi dorong-dorongan dengan petugas.

Mahasiswa memusatkan aksinya di Gedung DPRD Ciamis dengan pengamanan ketat petugas gabungan dari Polres Ciamis, Kodim 0613/ Ciamis, Satpol PP dan Dishub Ciamis yang melibatkan sekitar 500 personel.

Gabungan mahasiswa memulai aksinya dari titik kumpul di Taman Lapangan Lokasana.

Sekitar pukul 13.45 gabungan mahasiswa dari Unigal, IAID, Stikes Muhammadiyah, STEI Ar Risalah, STAI Al Maarif, dan STAI Putra Galuh Ciamis bergerak menuju Gedung DPRD Ciamis dengan berjalan kaki.

“Estimasi peserta mencapai seribu orang,” ujar korlap aksi yang juga Ketua BEM Unigal Ciamis, Andri Maulana kepada Tribun Senin (11/4/2022).

Dalam aksinya tersebut mahasiswa membawa berbagai spanduk dan pamflet.

Kegiatan aksi terpusat di Jalan Ir Juanda depan Gedung DPRD Ciamis.

Sempat terjadi dorong-dorongan dengan petugas ketika mahasiswa berupaya membuka pintu pagar untuk memasuki halaman Gedung DPRD Ciamis.

Kemudian aksi yang berlangsung di bawah terik matahari tersebut berlanjut di halaman Gedung DPRD Ciamis. Perwakilan mahasiswa berorasi bergantian.

Salah seorang perwakilan mahasiswa yang berorasi adalah Sri Mulyati dari FISIP Unigal

Sri yang mengaku mewakili ibu-ibu, menyuarakan keluhan ibu-ibu akibat harga minyak goreng naik, harga sayur mayur terutama cabai dan telur yang naik.

“Ibu-ibu sedang susah karena harga minyak goreng naik. Pemerintah tidak mengurus minyak goreng yang harga naik tapi malah bikin program memindahkan ibu kota, ke IKN yang menyedot banyak anggaran,” ujar Sri.

Sri kepada Tribun sebagai mahasiswa tahun pertama di FISIP Unigal mengaku baru kali ini ikut aksi unjuk rasa dan didaulat untuk berorasi.

“Senang juga, bisa menyampaikan keluhan ibu-ibu gara-gara minyak goreng langka dan harganya mahal. Mudah-mudahan pemerintah punyak solusi,” harapnya. 

Tidak hanya berorasi, mahasiswa juga mahasiswa yang memaksakan diri masuk ke dalam ruang DPRD Ciamis sempat kembali saling dorong dengan petugas suasana sempat memanas.

Halaman
12

Berita Terkini