"Jadi kami menantikan itu dan manajemen yang akan membicarakan itu," katanya.
Sambil menunggu informasi itu, Robert akan tetap menginstruksikan Febri Hariyadi dan kawan-kawan untuk berlatih secara mandiri.
Diharapkan, latihan mandiri ini membuat kondisi pemain tidak terlalu sulit untuk dinaikan ketika kembali bersama.
"Saya rasa kami bisa segera berlatih secara tim lagi."
"Tapi tetap terpisah untuk saat ini, dan seperti yang saya katakan kami masih akan membicarakan itu."
"Untuk saat ini kami belum berlatih secara kolektif," ucapnya.
Sempitnya waktu persiapan ini diakui mantan arsitek tim Arema Indonesia dan PSM Makassar tersebut membuat segalanya harus dilakukan secara cepat dan tepat.
Oleh karena itu, ketika latihan bersama nanti bisa digelar, Robert berencana akan mencoba menaikan intensitasnya secara langsung.
"Memang harus cepat nantinya, tapi yang paling penting kami bisa bersama lagi dan bermain sebanyak mungkin untuk mengembalikan kondisi kebugaran pemain, ritme bermainnya, koordinasi di lapangan dengan komposisi yang berbeda-beda di dalam tim."
"Yang terpenting bisa kembali ke lapangan dan bermain sepakbola sebanyak mungkin," katanya.
Meski mengalami banyak masalah dan kendala selama pramusim ini, Robert masih percaya bahwa Persib masih bisa berbicara banyak di Liga 1.
Dia mengungkapkan, target Persib sangat tinggi di musim ini dan itu tak akan pernah berubah.
"Musim ini, target kami tinggi."
"Kami menaruh target yang tinggi karena kami punya tim yang bagus."
"Dan seperti yang saya katakan, persiapan setiap tim berbeda dan itu membuat liga sulit terprediksi," ujarnya.
Kepercayaan diri Robert untuk membawa prestasi bagi Persib musim ini tentu beralasan.
Dia percaya, skuat yang ada saat ini memiliki kemampuan untuk memberikan trofi bagi Persib.
"Apalagi jika sudah banyak main bersama, punya kesempatan untuk menjadi yang terbaik dan berada di level teratas."
"Kami harus memastikan kami bisa menjadi tim yang terbaik di liga Indonesia musim ini," katanya.