Kisah Cinta di Pangandaran

Kronologi Kisah Asmara Pria 50 Tahun dan Gadis 14 Tahun di Pangandaran, Ternyata Si Neng yang Nembak

Penulis: Padna
Editor: taufik ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M gadis asal Pangandaran hendak menikah dengan pria beda usia 36 tahun.

Atik menambahkan, bahwa ibu asli M sudah tidak ada.

Ia hanya sebagai ibu angkat.

Sementara, kata Atik, untuk jalinan asmara M dengan T, itu tergantung anak angkatnya.

"Tak apa-apa, yang penting suka pada suka. Ibu mah tidak menyuruh ke Kang Guru (T, Red), terserah Neng," ucapnya.

Atik mengatakan, ayah M juga sama menyerahkan semuanya ke Neng dan bagaimana niatnya.

"Terserah Neng, soalnya ibu sama bapak sudah tidak sanggup ke sana kemarinya," ucapnya. 

Atik hanya berharap, semoga keduanya diberikan keselamatan, kelancaran, dan juga kesuksesan.

"Ibu sareng Bapa mah, tidak bisa memberikan yang terbaik untuk Neng. Karena, merasa orang tidak punya," ucapnya.

Baca juga: Video Bocoran Ikatan Cinta 31 Maret, Andin Ungkap Soal Petunjuk Pembunuhan Roy, Begini Reaksi Al

Berawal dari Pertemuan di Hajatan

Pertemuan di hajatan menjadi awal perkenalan menjalin asmara pria berinisial T (50), seorang guru SLB, dengan gadis M (14), warga Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

"Neng (M) sekolah enggak? Terus Neng jawab tidak. Putri siapa? Putri Bapak Sarno. Sudah begitu saya bertanya lagi, kenapa tidak sekolah, alasannya karena orang tua tidak punya," ujar T saat bercerita kepada Tribunjabar.id di sela-sela waktu istirahatnya, Rabu (31/3/2021).

Saat T bertanya, terus mau bagaimana, seolah-olah jawaban M tidak ingin apa-apa, hanya ingin nikah.

"Saya bertanya, mau dengan siapa? Jawab Neng, ya kalau Bapak mau mah, enggak apa-apa," ucapnya.

Jawaban seperti itu, kata T, membuatnya menjadi bingung.

"Saya kan, jadi bingung. Pertama, Neng kan anak di bawah umur. Ya, sesudah begitu saya berpikir gimana malah jadi bingung. Sebelum orang lain bingung, saya sudah bingung duluan," katanya.

Halaman
123

Berita Terkini