Pesawat Sriwijaya Air Hilang
Apa Itu Antemortem yang Digunakan dalam Proses Identifikasi Jenazah dan Apa Pula Postmortem
Proses itu masuk dalam proses Disaster Victim Investigation (DVI) atau proses identifikasi untuk mengungkap identitas jenazah.
TRIBUNJABAR.ID - Potongan tubuh manusia mulai ditemukan tim penyelam Basarnas dan TNI AL di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Potongan-potongan tubuh itu kemudian akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi.
Sebelum diserahkan kepada keluarga, tim forensik rumah sakit melakukan proses ante mortem.

Lalu apa itu antemortem?
Ante mortem atau antemortem adalah pengumpulan riwayat dan data jenazah korban kecelakaan atau bencana.
Proses itu masuk dalam proses Disaster Victim Investigation (DVI) atau proses identifikasi untuk mengungkap identitas jenazah.
Antemortem berasal dari kata Latin Ante dan Mortem yang berarti sebelum meninggal.
Baca juga: UPDATE Sriwijaya Air Jatuh, 3 Kantong Berisi Potongan Tubuh Manusia Diangkat dari Dasar Laut
Baca juga: Satu Keluarga Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Yaman Zai Juga Kehilangan Istri & 3 Anaknya
Baca juga: Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya Air Diungkap Nelayan, Hanya Berjarak 100 Meter, Mengira Tsunami
Edy menjelaskan dalam proses antemortem dibutuhkan dua sampel data yakni data primer dan data sekunder.
Data primer terdiri dari sidik jari, data pemeriksaan gigi, dan Deoxyribonucleic Acid (DNA).
Sementara, data sekunder terdiri dari data-data pelengkap korban diantaranya data riwayat kesehatan dan informasi pakaian yang terakhir digunakan korban.
Dalam pengumpulan sampel data dari proses ante mortem itu, dibutuhkan data dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan korban.
"Sasarannya yang masuk ke dalam antemortem adalah keluarga atau orang yang dekat dengan korban. Khusus untuk DNA, harus keluarga segaris yakni ibu, ayah, dan anak korban," kata Edy.
Nantinya, lanjut Edy, data antemortem tersebut akan dicocokkan dengan data postmortem.
Perlu diketahui, postmortem adalah pengumpulan data-data korban setelah meninggal dunia.
"Setelah data (antemortem) terkumpul, lalu masuk tahap rekonsiliasi atau matching dengan postmortem. Di situ nanti hasilnya ada dua yakni terindentifikasi atau tidak," kata Edy.
Jika data tidak teridentifikasi, tim forensik akan melakukan pendalaman data hingga ditemukan kecocokan.
"Kalau tidak teridentifikasi, maka akan dilakukan pendalaman terus," ungkap Edy.
(Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Proses Ante Mortem untuk Identifikasi Jenazah"