TRIBUNJABAR.ID - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru, Marsekal Madya (Marsdya) Fadjar Prasetyo, S.E, M.P.P telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (20/5/2020).
Selain Marsdya Fadjar, Jokowi rupanya juga melantik Laksamana Madya Yudo Margono sebagai KSAL.
Yudo Margono menggantikan Laksanama Siwi yang memasuki masa pensiun pada Mei 2020.
Sementara itu, Fadjar menggantikan Marsekal Yuyu yang memasuki masa pensiun pada Juni 2020.
Dilansir oleh TribunJateng.com dari laman tni-au.mil.id, sepak terjang Fadjar dalam dunia militer tak bisa dianggap remeh.
Tercatat, dia pernah mengemban tugas sebagai Mantan Direktur Pendidikan dan Lathian Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara.
Pada 2016, Fadjar menjadi Komandan Lanud Halim Perdanakusuma.
• KPK Dalami Prorgam Kartu Prakerja Jokowi, Ada Penyimpangan? Firli Bahuri Singgung Hukuman Mati
• Motor Milik Presiden Jokowi Dibeli Orang Jambi Rp 2,55 Miliar, Bisa Jalan Mundur ini Kecanggihannya
• Istri TNI Nyinyir Doakan Rezim Jokowi Tumbang, Suami Dipenjara 14 Hari, Diingatkan Malah Melawan
Dia menjabat Danlanud menggantikan Marsma TNI Sri Mulyo Handoko, S.IP, M.AP.
Dua tahun lamanya Fadjar menjadi Danlanud.
Kemudian, masih dilansir dari sumber yang sama, ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Operasi TNI AU I (Pangkoopsau I).
Banyak prestasi yang diraihnya selama menjabat sebagai Pangkoopsau I.
Itu berkat berbagai tugas operasi yang dijalankan di bawah komandonya.
Operasi tersebut di antaranya adalah Lintas Rajawali, Tangkal Rajawali, Kawal Rajawali, Sayap Rajawali, Lintas Udhaya, hingga Latihan Jalak Sakti.
Semua operasi itu disebut berjalan dengan aman dan lancar.
Operasi tersebut juga mendapatkan predikat zero accident.
Tak berhenti di situ, Fadjar bersama Koopsau I juga kerap membantu pemerintah dalam tugas sosial dan kemanusiaan.
• Ahli Menilai Jokowi Menentang Hukum karena Kembali Menaikkan Iuran BPJS yang Sudah Dibatalkan MA
• Jokowi Dinilai Tidak Peka, Peserta Mandiri Terdampak Covid-19 Malah Dibebani Kenaikan Iuran BPJS
• Kabar Buruk di Tengah Wabah Corona, Jokowi Tetapkan Iuran BPJS Kesehatan Naik Nyaris 100 Persen
Seperti operasi TMC, menangani kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan, hingga penanggulangan bencana seperti gempa bumi di Palu, dan evakuasi korban unjuk rasa di Wamena, Papua.
Selain itu, Fadjar Prasetyo juga ikut menyukseskan program Pembinaan Potensi Dirgantara atau Binpotdirga.
Fadjar Prasetyo kala itu mengadakan program karya bakti.
Baik dalam bentuk bedah rumah, renovasi tempat ibadah, operasi mata katarak, dan pengobatan gratis lainnya.
Dalam program itu juga memberikan paket sembako pada sejumlah masyarakat yang membutuhkan.
Fadjar Prasetyo menjabat sebagai Pangkoopsau I sejak tahun 2018 hingga 2019.
Kemudian ia menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II).
Organisasi TNI tersebut baru diresmikan oleh Marsekal TNI Dr (H.C) Hadi Tjahjanto di tahun 2019.
Dialah Doni Monardo, Kepala BNPB yang Perangi Corona, Jenderal Bintang Tiga Ini Kerap Jadi Andalan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo saat ini kerap menjadi sorotan karena tugasnya sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Hal ini membuat Doni Monardo tak pernah absen dari pemberitaan media massa terkait update informasi penyebaran virus corona di Indonesia.
Sejak pandemi corona terdeteksi di tanah air, Jenderal bintang tiga itu ditunjuk Presiden Jokowi dalam penanganannya.
Ia diberikan kepercayaan memimpin Gugus Tugas untuk memerangi wabah virus corona.
Doni Monardo memang bukan orang sembarangan. Ia kerap menjadi andalan.
Dilihat dari profilnya, Doni Monardo adalah lulusan Akmil 1985. Kemudian, mengawali kariernya di pasukan elite TNI AD, yaitu Kopassus.
Tak hanya menjadi anggota, karier pria kelahiran Cimahi, 10 Mei 1963 ini bahkan pernah menjadi petinggi pasukan baret merah.
Mulai dari Wadanjen Kopassus hingga Danjen Kopassus. Di Kopassus pula, nama Doni Monardo semakin bersinar.
Satu pencapaian terkenal yang dilakukan Doni ketika bertugas di Kopassus, yaitu ketika MV Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia.
Seperti yang dimuat Kompas.com, Doni Monardo ditugaskan untuk bergabung dalam Satgas Merah Putih.
Ia harus melakukan operasi untuk membebaskan para sandera. Bersama timnya, Doni Monardo pun berhasil menaklukan para perompak.
Kapal-kapal perompak itu bahkan ditenggelamkan. Berkat keberhasilannya, Doni Monardo naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal.
Selain berkarier di Kopassus, Kepala BNPB ini sempat pula menempati posisi strategis lain.
Ia ternyata sempat bergelut di Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres).
Letnan Jenderal ini bahkan pernah merasakan menjadi Paspamres di dua era kepemimpinan berbeda.
Mulai dari era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, hingga Joko Widodo alias Jokowi.
Di Paspamres, Doni Monardo sempat menduduki posisi tertinggi sebagai Komandan Paspamres.
Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi Pangdam XVI Pattimura. Kemudina, pernah juga menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi.
Saat bertugas di Kodam III/Siliwangi, ia mencetuskan program Citarum Harum, yang berfokus untuk pembersihan Sungai Citarum.
Setelah itu, Doni Monardo menduduki posisi sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.
Pada 9 Januari 2019, ia dilantik menjadi Kepala BNPB oleh Presiden Jokowi.