Alhasil, Shin Tae-yong pun menghentikan latihan sejenak sekaligus memberi koreksi para pemain Timnas Indonesia melalui penerjemahnya, Jeong Seok-seo.
"Kalian ini mengoper (bola) saja tidak bisa. Anak sekolah dasar saja bisa passing seperti ini," kata Shin Tae-yong.
"Kalian ini, kan, pemain timnas. Apa tidak malu dengan predikat ini?" ujar mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.
Pelatih fisik Timnas Indonesia, Lee Jae-hong, pun tak jarang meneriaki para pemain agar tidak mengendurkan intensitas kecepatan aliran bola.
"Oper keras… oper keras… Jangan menahan bola. Jangan kurangi intensitas kecepatan. Latihan adalah simulasi pertandingan. Kalau kalian terbiasa menahan bola, ini akan terbawa dalam pertandingan," teriak Lee.
Pada latihan tersebut irama, sentuhan satu-dua para pemain Timnas Indonesia kurang sedap dipandang mata.
• Kehadiran Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Bakal Tabur Kesedihan bagi Thailand dan Vietnam
• Shin Tae-yong Ungkapkan Tiga Metode Pilih Pemain untuk Masuk Timnas Indonesia
Shin Tae-yong yang pada awalnya tampak tenang, akhirnya terus memutari pemain dari satu kelompok ke kelompok lain.
Pelatih berusia 50 tahun itu sangat detil mengamati gerakan semua pemain yang berjumlah sekitar 30 orang itu.
Ia bahkan sempat menghentikan sejenak latihan karena para pemain tidak menunjukkan perubahan kualitas dalam 5 hingga 10 menit latihan berlangsung.
Shin Tae-yong lantas meminta semua pemain untuk memperhatikannya dan memberikan instruksi secara keras dalam bahasa Korea Selatan.
Melalui penerjemah Jeong, Shin Tae-yong mengatakan tidak senang dengan operan yang dilakukan para pemain.
Dia pun meminta pemain untuk lebih serius berlatih.
"Saya minta kalian fokus. Lakukan setiap gerakan dengan benar. Passing yang tepat dan bagus kepada rekan-rekan," ujarnya bernada meninggi.