TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Polisi Resor atau Polres Majalengka hingga kini masih menyelidiki penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Majalengka, Senin (7/10/2019).
Karhutla terjadi di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), tepatnya di lokasi Bumi Perkemahan (Buper) Awilega, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.
"Kemarin, kami telah memantau kebakaran Karhutla di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi dan sejauh ini kasus Karhutla tersebut, masih dalam penyelidikan," ujar Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono, Senin (7/10/2019).
• Mantan Dirut PLN Sofyan Basir Mengaku Kaget Dituntut 5 Tahun Penjara
Menurut Kapolres, sebagai upaya memastikan api tidak menyebar, pihaknya telah memantau okasi kebakaran.
Pihaknya juga, kata dia, berupaya memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran hydrant dan peralatan seadanya.
"Meski saat ini api sudah mulai padam, namun masyarakat dan personil polsek dan Koramil Sindangwangi, tetap berjaga. Dikhawatirkan sisa-sisa bara terbawa angin kencang sehingga menyambar ke daerah lainnya," ucap dia.
Selain itu, sebagai upaya antisipasi, AKBP Mariyono mengimbau warga Majalengka terutama yang tinggal dekat dengan lahan kosong, untuk tidak membuang kuntung atau membakar sampah sembarangan.
Musim kemarau, kata Mariyono, rawan terjadi kebakaran.
"Kami ingatkan, agar jangan ada warga Majalengka yang membakar lahan untuk alasan apapun. Kalau ditemukan, pasti akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku," kata AKBP Mariyono.
(Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)
• Diduga Kena Paparan Kabut Asap Karhutla, Bayi Usia 3 Hari Meninggal Dunia di Riau