Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - DN (30) Ibu muda sekaligus pelaku penguburan bayi di Kampung Plang, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, pada Sabtu (7/9/2019), resmi ditetapkan tersangka oleh polisi.
Tersangka mengakui telah melahirkan secara paksa dan mengubur janin yang diperkirakan berusia 7 bulan. Ia dijerat Pasal 77 huruf a Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Karena perbuatannya DN terancam kurungan penjara 10 tahun.
Saat diinterogasi petugas Polres Tasikmalaya Kota, DN mengaku menyesal atas perbuatannya.
"Sehabis mengubur, saya menangis. Saat ngelahirin secara dipijit sendiri di kamar. Saat keluar saya menyesal, panik," kata DN, Jumat (13/9/2019).
Diakuinya bayi yang dilahirkan paksa tersebut merupakan hubungan di luar nikah.
DN yang telah ditinggal begitu saja oleh suaminya selama 4 tahun, mengaku menjalin hubungan dengan dua pria.
Dia pun bingung siapa ayah biologis dari anak yang ia kandung dan sudah dipaksa dilahirkan itu.
"Saya panik karena tidak ada yang bertanggung jawab. Saya udah bilang ke pacar, bilangnya akan bertanggung jawab tapi tidak ada," ucap DN.
"Berpacaran dengan dua orang B dan F," ujarnya.
Sementara sang suami yang belum resmi menceraikannya sudah hilang kontak, dan kabarnya berada di Bandung.
Dari hasil pernikahan suaminya, DN telah memiliki dua anak, masing-masing berusia 7 dan 4 tahun.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Sudiantoro menceritakan tersangka melahirkan paksa kandungannya tanpa bantuan orang lain secara diurut di rumahnya pada Jumat (6/9/2019).
DN melahirkan paksa bayi perempuannya itu sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
"Menurut pengakuan tersangka saat lahir bayinya ada respons," tutur Dadang.
"Selanjutnya dia sendiri memotong tali ari-ari dengan silet yang sudah ia siapkan sebelumnya," kata dia.
Bayi yang dilahirkan paksa itu sempat bernyawa dan dirawat oleh tersangka sekitar kurang dari satu jam.
"Lalu dibedong setelah pukul 05.00 WIB dilahirkan, lalu si tersangka tidur di samping sang bayi. Lalu saat bangung sekitar Pukul 06.00 WIB, si bayi sudah meninggal," kata Dadang.
Setelah mengetahui bayinya tak bernyawa, DN tidak langsung menguburkannya tapi menunggu keesokan harinya.
"Jadi dibiarkan lahir dan meninggal Jumat, Sabtu pukul 19.00 baru dikubur. Sekitar 36 jam baru dikuburkan," ucapnya.
• Kronologis Ibu Muda di Tasik Kubur Bayinya, Sempat Dibedong dan Tidur Bersama Selama Satu Jam
• Ibu Muda yang Kubur Bayinya Jadi Tersangka, Gara-gara Malu Hamil di Luar Nikah