Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung hanya memiliki waktu satu hari untuk latihan di Bandung, pasca laga tandang menghadapi Persebaya Surabaya,
Kini, Persib Bandung kembali harus menatap ke depan menghadapi laga tandang ketiga kontra Persija Jakarta, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (7/7/2019).
Sepulang dari lawatan ke markas Persebaya Surabaya, Sabtu 6 Juli sore, Persib Bandung baru kembali melakukan latihan Minggu 7 Juli 2019 siang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Senin 8 Juli 2019 ini rencananya skuat asuhan Robert Rene Alberts ini bertolak ke Jakarta untuk persiapan menghadapi Persija Jakarta.
Meski persiapan timnya mepet, Robert Alberts sudah melakukan banyak evaluasi dari kekelahan sebelumnya.
Dia tidak ingin Persib Bandung kembali menelan kekalahan untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut setelah ditekuk Bhayangkara FC.
"Setiap tim yang menelan kekalahan pasti melihat dan mengkritisi diri sendiri bagaimana untuk bangkit dan tidak kalah lagi. Kami sudah melakukan hal itu, pemain punya karakter yang tangguh dan kami akan kembali berdiri," ujar Robert Aberts saat ditemui di GBLA, Minggu (7/7/2019).
• Tentang Laga El Clasico Indonesia antara Persija Vs Persib, Begini Kata Robert Alberts
• Bobotoh Dilarang Datang ke GBK Lihat Persib Melawan Persija, Begini Tanggapan Robert
Pada Jumat (5/7/2019) malam lalu, Persib Bandung kalah telak lawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo.
Empat gol bersarang di gawang Persib Bandung tanpa satu pun balasan ke gawang Persebaya Surabaya.
Skor 4-0 lahir dari hattrick Amido Balde dan satu gol Irfan Jaya. Empat gol Persebaya Surabaya ke gawang Persib Bandung dalam laga itu terbagi rata dalam tiap babak.
Ancaman nyata Persib Bandung hanya datang dari tendangan bebas Rene Mihelic di awal pertandingan.
Bagi Persib Bandung, kekalahan 4-0 dari Persebaya Surabaya adalah kekalahan beruntun kedua setelah takluk 1-2 dari Madura United di Stadion Si Jalak Harupat.
Kala itu, Persib Bandung bermain menyerang hingga gagal mengantisipasi semua gol Bajul Ijo lahir dari proses serangan balik cepat.
Permainan menyerang tanpa diimbangi pertahanan yang kuat disesali Robert Rene Alberts setelah pertandingan itu.