Rampak Kendang Gandrung Meriahkan Panggung Indung
Lima perempuan cantik, penari jaipong sekaligus penabuh kendang menunjukan kemampuannya yang serba bisa di acara pembukaan Ngaruat Lemah Cai
Penulis: Dedy Herdiana | Editor: Kisdiantoro
BANDUNG, TRIBUN - Lima perempuan cantik, penari jaipong sekaligus penabuh kendang menunjukan kemampuannya yang serba bisa di acara pembukaan Ngaruat Lemah Cai: Panggung Indung di Hotel Preanger, Jumat (21/12/2012) malam. Acara yang digelar Dewan Kesenian Badan Musyawarah Masyarakat Sunda bekerja sama dengan Syabas Books dan Institut Budaya Sunda itu merupakan acara peluncuran buku Syabas Books, pemberian penghargaan Lemah Cai, dan Deklarasi Lemah Cai.
Adapun buku-buku yang diluncurkan adalah Tuhan Pun Tidak Partisan, Sarinah, Penyakit Kelamin di Jawa 1812-1942, Hobre Apercibido Medio Combatido, Indonesia Dalam Arus Demokratisasi dan Desentralisasi, Talaga Malihwarni, Lagu Padungdung, Preposisi Bahasa Sunda, Novel Sunda dalam Jaring Estetika Suara-suara Kelas.
Sedangkan tokoh yang mendapat penghargaan adalah Ujang (kuncen Kabuyutan Ciburuy), Abdullah Mustappa, Popong Otje Junjunan, Aam Amilia, dan Iyar Wiyarsih.
Dalam acara tersebut banyak dihadiri tokoh Jawa barat seperti Tjetje H Padmadinata, Popong Otje Junjunan, Iwan R Sulanjana, istri gubernur Jabar Netty Heryawan, dan pada pengurus Bamus Masyarakat Sunda Jabar. (ddh)
Rekomendasi untuk Anda