Produser Toto Soegriwo Bantah Film Merah Putih: One For All Didanai Pemerintah, Sebut Fitnah Keji

Namun, ia menegaskan, pertemuan tersebut hanya untuk memberi masukan, bukan membahas dukungan finansial.

“Saya sendiri menerima audiensi tim produksi film beberapa waktu yg lalu di mana saya menyampaikan beberapa masukan, termasuk yang technical terkait cerita, karakter, looks and feels, trailer dll,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, audiensi semacam ini adalah hal yang umum dilakukan kepada pelaku industri kreatif untuk memberi feedback.

“Namun kami tidak memberikan bantuan financial dan tidak memberikan fasilitas promosi,” tegas Irene.

Wamenparekraf itu juga mengapresiasi semangat para pembuat film Indonesia yang terus berusaha mengangkat kualitas animasi nasional.

“Terima kasih untuk semangat teman-teman yang ingin industri animasi dan film untuk terus maju. I truly appreciate it,” tutupnya.

Sinopsis Film

Baca juga: Perilisan Film Merah Putih: One For All Disindir Sutradara Hanung Bramantyo, Disebut Terburu-buru

Merah Putih: One For All adalah film animasi garapan rumah produksi Perfiki Kreasindo dengan sutradara sekaligus penulis naskah Endiarto dan Bintang.

Film ini mengisahkan petualangan anak-anak di sebuah desa yang tergabung menjadi "Tim Merah Putih" untuk menjaga bendera pusaka, yang selalu dikibarkan saat upacara 17 Agustus setiap tahunnya.

Namun, tiga hari sebelum upacara, bendera tersebut hilang.

Delapan anak-anak desa yang terdiri dari berbagai latar belakang budaya pun bersatu dalam misi mencari bendera merah putih yang hilang secara misterius tersebut.

Dalam pencarian tersebut, mereka harus mengatasi perbedaan, menembus sungai, hutan, badai, hingga meredam ego masing-masing.

Baca artikel menarik Tribunjabar.id lainnya di Google News.